21:00 . Muhammadiyah Bojonegoro Serukan Pilih Cabup yang Bersedia Dengar Suara Rakyat   |   19:00 . Dipindah ke Lapas Bojonegoro, Napi Teroris Dikawal Ketat Densus 88 AT Polri   |   16:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z, Acara untuk Generasi Muda Bojonegoro   |   14:00 . Tim PkM Dosen UNUGIRI Berikan Pendampingan P5 dan PPRA di Lembaga Pendidikan   |   13:00 . Wujudkan Lansia Bermartabat, PD 'Aisyiyah Bojonegoro Gelar Lokakarya Kelanjutusiaan   |   12:00 . Tim KKN 44 UNUGIRI Observasi di Desa Grabagan   |   06:00 . Menilik Pasukan Kopi Rakyat Jelita Pada Kompetisi Nyethe Rokok Kenduri Cinta 2 Wahono-Nurul   |   21:00 . Barisan Muda Bangga Bojonegoro Siap Menangkan Wahono-Nurul   |   20:00 . Setyo Wahono ajak Ketum PP.Ansor, Addin Jauharudin Bermain Fun Badminton   |   19:00 . Empat Kades Terdakwa Korupsi Pembangunan Jalan di Bojonegoro Dituntut 5 Tahun Penjara   |   18:00 . Diduga Tak Sesuai Spesifikasi, Dua Pembangunan Jalan di Bojonegoro Disidik Kejaksaan   |   17:00 . Judi Online Sebabkan 978 Pasangan di Bojonegoro Cerai   |   16:00 . Jumping Teknologi, Wenseslaus Manggut: Tantangan dan Peluang Industri Media Digital   |   15:00 . Suwarjono: Media Lokal saat ini Tidak Baik-baik Saja, Inilah Tantangan di Tengah Digitalisasi   |   14:00 . Wakil Wamen Komdigi Nezar Patria Lantik Pengurus AMSI Jatim 2024-2028   |  
Fri, 22 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Pembesaran Payudara dengan Implan Tingkatkan Risiko Kanker

blokbojonegoro.com | Tuesday, 04 December 2018 07:00

Pembesaran Payudara dengan Implan Tingkatkan Risiko Kanker

Reporter: -

blokBojonegoro.com - Walau pembesaran payudara dengan implan secara umum aman, namun studi terkini mengungkap efek samping negatif yang mungkin terjadi.

Selain efek samping skar (luka parut) dan juga infeksi, ternyata pemasangan implan bisa meningkatkan risiko kanker yang langka.

Menurut laporan yang dipublikasikan dari NBC News, disebutkan bahwa implan payudara terkait dengan penyakit limfoma sel besar anaplastik (BIA-ALCL) yakni jenis limfoma non-hodgkin yang langka (kanker sistem imun).

Menurut Food and Drug Administration (FDA), pada beberapa situasi, penyakit BIA-ALCL tersebut bisa menyebar ke seluruh tubuh.

Kabar baiknya, BIA-ALCL adalah penyakit yang langka dan mudah diobati.

Kaitan antara implan payudara dan kanker ini sebenarnya sudah diidentifikasi di tahun 2011, walau pada saat itu masih disebut dalam kategori "rendah".

"Beberapa tahun lalu insidennya memang hanya satu pada sejuta. Namun, setelah perhatian meningkat dan pencatatan kasus lebih baik, ternyata angka kejadiannya lebih tinggi," kata dokter bedah onkologi Richard J.Bleicher.

Pada tahun 2016, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut BIA-ALCL sebagai limfoma sel-T yang bisa berkembang setelah pemasangan implan payudara.

Setahun kemudian, tepatnya September 2017, FDA menerima 414 laporan BIA-ALCL, termasuk pada 9 pasien yang sudah meninggal. Hal ini mengindikasikan bahwa walau kankernya dianggap jarang, tetapi ternyata cukup banyak kejadiannya.

Para dokter di FDA juga mencatat bahwa kejadian kanker ini lebih sering pada pasien implan payudara dengan permukaan bertekstur dibanding yang halus.

FDA juga tidak menemukan perbedaan risiko pada implan silikon atau saline.

Pada umumnya pasien didiagnosis kanker ini 7-8 tahun pasca-implan. Kendati demikian, para ahli menyebut angka kejadiannya relatif rendah.

"Wanita yang mendapatkan implan payudara harus mewaspadai gejalanya, tetapi tidak perlu takut berlebihan," katanya.

Gejala yang harus diwaspadai antara lain bengkak yang menetap atau nyeri di sekitar daerah implan.

Dokter biasanya akan memeriksa ada tidaknya cairan yang berkumpul di sekitar implan. Beberapa pasien juga mengatakan mereka merasakan benjolan di bawah kulit atau melihat parut di sekitar implan

*Sumber: kompas.com

Tag : kesehatan, tips, trik



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat