Pasangan Lansia ini Tetap Produktif Bekerja Mseki Usia Senja
blokbojonegoro.com | Thursday, 07 February 2019 15:00
Kontributor: Wahyudi
blokBojonegoro.com - Sulikah dan Kasman adalah suami istri warga Dusun Anting-anting, Desa Piyak, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro. Meski sudah usia senja, mereka tetap produktif bekerja.
Usia Kasman sekitar 80 tahun, sedangkan istrinya Sulikah berumur 65 tahun. Meski usia keduanya sudah masuk lanjut usia (lansia) namun sehari-hari ia masih produktif memproduksi kerupuk pati dan loyang.
Kerupuk pati adalah kerupuk yang berbahan baku tepung singkong. Kerupuk ini lima tahun terakhir sudah jarang dapat ditemui di pasaran. Namun Mbah Sulikah Istiqomah memproduksi kerupuk anti kolesterol ini.
"Gorenge damel pasir mboten damel lengo (gorengnya pakai pasir kerupuk patinya bukan minyak goreng)," katanya terbata-bata.
Usaha Mbah Sulikah dari hari ke hari terus berkembang. Kerupuk pati yang notabene jaya tahun 90-an, namun hingga kini kerupuk dia masih bertahan dan diminati para pelanggannya.
"Kulo sade ten peken Kanor (saya jual di pasar Kanor)," ujarnya sambil menggoreng kerupuk di tungku.
Seiring usahanya terus berkembang, Mbah Sulikah dan suami setahun terakhir bertambah bahagia. Keduanya mendapat sokongan dana dari pemerintah melalui Program Keluarga Harapan (PKH) dibawah Kementerian Sosial Republik Indonesia tahun 2017 lalu.
"Alhamdulillah angsal bantuan PKH saget damel tambah modal usaha (Alhamdulillah dapat bantuan uang PKH bisa buat nambah modal usaha)," katanya sumringah.
Jika dua tahun sebelumnya, kata dia, produksinya hanya satu kilo bahan mentah perhari, namun saat ini bisa sampai dua tiga kilo per hari. Dengan begitu, omset yang didapat Mbah Sulikah juga meningkat.
Nek Sulikah dan nek Kasman sadar jika usianya sudah tua. Namun keduanya masih sehat, sehingga sehari-hari terus beraktifitas secara produktif. Keduanya tinggal di rumah sederhana yang terbuat dari kayu bambu berukuran 4x8 meter.
Proses pembuatan kerupuk pati oleh Mbah Sulikah dimulai siang hari setelah dia pulang dari berjualan di pasar Kanor. Proses pengadukan bahan baku hingga penjemuran dilakukan sendirian.
Sorenya proses penggorengan dilakukan, selanjutnya malam hari pengemasan. Saat pengemasan itulah Mbah Sulikah dibantu Mbah Kasman.
Selain membuat kerupuk pati, Mbah Sulikah juga membuat kerupuk loyang. Kerupuk ini lebih modern, karena penggorengannya menggunakan minyak goreng. Namun bentuknya hampir sama dengan kerupuk pati.
Setiap harinya Mbah Sulikah memproduksi 500 lebih bungkus kerupuk. Harga perbijinya hanya Rp 500 rupiah, namun oleh dia dipaket Rp 5 ribuan. Dalam sehari nek Sulikah bisa mengantongi laba Rp 70 hingga Rp 100 ribu.
"Ini sudah lebih dari cukup, bisa menyisihkan sedikit dari hasil penjualan untuk ditabung," tutupnya. [yud/ito]
Tag : pasangan, manula, kanor, produktif, kerja
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini