Ujian MI Berbasis Android
Belum Jelas Tata Caranya, Banyak Guru yang Kebingungan
blokbojonegoro.com | Friday, 15 February 2019 20:00
Kontributor: Muhammad Qomarudin
blokBojonegoro.com - Belum adanya kejelasan untuk sistematika atau tutorial yang jelas dari Kemenag terkait pengisian identitas ujian berbasis android untuk sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) menjadikan guru kebingungan. Bahkan, setiap kecamatan mempunyai link simulasi sendiri untuk latihan dengan sistematika berbeda.
Seperti halnya dari Kecamatan Kanor, pada halaman utama akan muncul mata ujian yang dipilih. Sedangkan, untuk Kecamatan Balen langsung memasukan nama dan nomor peserta. Beda lagi dengan Kecamatan Ngasem, yang harus terlebih dahulu memasukan pasword.
"Ya bingung, karena setiap kecamatan berbeda-beda dan dari guru harus mencari link sistematika pengisian identitas," ungkap salah satu guru asal Kecamatan Balen, Moch. Zarkasyi.
Selain itu, belum ada kejelasan tentang jumlah soal juga menjadi suatu kendala lantaran belum ada kejelasan dari Kemenag untuk ujian USBN. Namun untuk tahun sebelumnya menggunakan sistem pilihan ganda dan 5 uraian.
"Belum ada kejelasan, kalau untuk link simulasi yang sudah beredar dari kecamatan tanpa uraian atau pilihan ganda semua dan itu pun dengan jumlah soal yang tidak sama," lanjutnya kepada blokBojonegoro.com.
Di sisi lain belum ada juga informasi dari kemenag terkait try out. Padahal Ujian Akhir Madrasah Berstandar Daerah (UAMBD) akan dimulai pada awal April dan USBN pada tanggal 22 sampai 24 April.
"Kalau bisa dari Kemenag segera menginformasikan terkait kejelasanya karena waktunya juga sudah mepet, agar bisa segera dipelajari oleh siswa," harapnya. [din/col]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini