07:00 . Pemerintah Salurkan Bantuan bagi Guru Non-ASN dan Pendidik Nonformal   |   06:00 . Tak Lagi Urus Haji, Kemenag Fokus Layanan dan Pendidikan Keagamaan   |   21:00 . Latih Penghulu Agar Tidak Sekadar Pengadministrasi Akad Nikah   |   20:00 . Lasuri: Jika DBH Migas Masuk Tepat, SiLPA Bisa Tambah Besar   |   19:00 . Serapan APBD Bojonegoro 2025 Rendah, Baru 28 Persen dari Rp7,9 Triliun   |   18:00 . Ketua Dekranasda: Produk Kerajinan Bojonegoro Tembus Internasional   |   17:00 . Bupati Wahono Berangkatkan Ratusan Mahasiswa KKM IKIP PGRI Bojonegoro   |   16:00 . Pengrajin Handicraft Jawa Timur Gelar Gathering di Bojonegoro, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah   |   15:00 . Latih Siswa SDN Sranak Kelola Limbah Plastik dan Kertas Jadi Tempat Pensil   |   13:00 . Latih KDMP Sranak, Kades Berharap Bisa Segera Jalan   |   12:00 . Menuju UNESCO Global Geopark, Bojonegoro Gandeng BRIN   |   11:00 . Kurangi Sampah di Sekolah dan Madrasah, KKN UNUGIRI Cetuskan Gerakan KURASAKI   |   10:00 . Dari Pagar hingga Musholla, SDN Soko IV Bangkit Lewat Sentuhan TMMD   |   09:00 . GAYATRI Bojonegoro, Ayam Mulai Bertelur   |   08:00 . Program GAYATRI Bojonegoro, Ayam Mulai Bertelur, Terbukti Beri Bukti   |  
Thu, 07 August 2025
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Uniknya Pasar Tekik, Uang Manusia Pun Tak Laku

blokbojonegoro.com | Sunday, 24 February 2019 20:00

Kontributor: A'imatun Khasanah

blokBojonegoro.com - Berbagai rangkaian acara yang digelar Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Bendo, dan juga Pemerintah Desa Bendo untuk memperingati 1 tahun Wisata Waduk Grobogan (WWG) yang dimulai sejak Sabtu lalu hingga hari ini, Minggu (24/02/2019).

Masih di tempat yang sama, yaitu di lokasi wisata WWG. berbagai rangkaian acara mulai pagi tadi hingga siang ini di adakan Festival Rujak Ceprot.

Sepanjang jalannya acara, di WWG juga ada Pasar Tekik, pasar yang penjualnya menjual berbagai makanan tradisional. Uniknya, uang untuk bertransaksi dengan koin yang disediakan oleh panitia.

Didik Prasetio, Ketua Asidewi (Asosiasi Desa Wisata Indonesia) Bojonegoro menjelaskan, ini merupakan kelanjutan dari Festival Dedemit, dimana uang manusia tidak laku.

"Pasar Tekik juga diharap bisa mengedukasi anak-anak untuk belajar menghitung dan membeli," terang Ketua Asidewi kepada blokBojonegoro.com.

Dalam hal ini, panitia menyediakan berbagai koin yang menjadi pengganti uang. Adapun koin yang disediakan adalah senilai uang Rp2000, Rp3.000 dan Rp5.000.

"Setelah koin tersebut diberikan kepada penjual, nanti panitia akan mendata dan mengambil koin tersebut dan mengganti dengan uang," terang Efge salah satu panitia di festival tersebut.

Mira, salah satu pengunjung asal Balen mengaku menyukai sistem jual beli ini.

"Pasarnya unik, makanan yang dijual juga cukup terjangkau," katanya saat dijumpai awak bB di lokasi. [aim/lis]

Tag : pasar, tekik, uang



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat