Banjir, Tak Bisa Cari Ikan, Nelayan Cari 'Sarah'
blokbojonegoro.com | Monday, 11 March 2019 09:00
Kontributor: Maulina Alfiyana
blokBojonegoro.com - Akibat debit air bengawan solo naik dan sempat membanjiri beberapa wilayah yang ada di bantaran sungai, membuat aktivitas warga kampung nelayang di Dukuh Kendal, Desa Kabalan, Kecamatan Kanor yang sehari-hari mencari ikan sempat terhenti.
Karena saat air bengawan naik, tidak memungkinkan para nelayan menyisir Bengawan untuk mencari ikan, sehingga aktivitas mencari ikan di kampung nelayan terpaksa berhenti.
Agar asap dapur tetap mengepul, para nelayan mencari alternatif lain untuk mencari pundi-pundi rupiah, yaitu dengan cara mencari sarah (kayu yang hanyut terbawa air bengawan solo). Setelah kayu-kayu tersebut terkumpul banyak, mereka lalu membagi tiap ikat dan menjual kepada masyarakat sekitar.
"Mencari sarah tersebut bisa dikatakan sebagai pengganti mencari ikan yang terhenti selama air Bengawan belum surut," jelas Burhan, salah satu nelayan, Senin (11/3/2019).
Ia menjelaskan, pada waktu air Bengawan Solo sedang meluap banyak sekali sarah yang ikut hanyut, dan memang sudah tradisi para nelayan Dukuh Kendal mencari sarah pada saat banjir tiba.
"Kami mencari sarah cukup di sekitar Bengawan yang melintasi desa, dengan menggunakan perahu yang biasa kami pakai untuk mencari ikan," jelasnya.
Terpisah, salah satu pembeli kayu bakar, Didin mengaku sudah menjadi langganan setiap banjir tiba membeli sarah di nelayan.
"Harganya murah hanya Rp5.000 per ikat, dan kayu pun juga awet ketika dibuat kaya bakar untuk memasak," ucapnya kepada blokBojonegoro. [lin/mu]
Tag : banjir, kampung nelayan, nelayan, pencari ikan, sarah
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini