Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Rukyat, Hilal Tak Terlihat di Bukit Wonocolo

blokbojonegoro.com | Monday, 03 June 2019 18:00

Rukyat, Hilal Tak Terlihat di Bukit Wonocolo

Kontributor: Muhammad Qomarudin

blokBojonegoro.com - Posisi hilal atau bulan sabit tidak dapat terpantau oleh Tim Badan Hisab dan Rukyat (BHR) Kabupaten Bojonegoro karena berada di bawah ufuk, sehingga Idul Fitri 1440 Hijriyah bisa dikataka akan jatuh pada Rabu, 5 Juni 2019.

"Kesimpulan berdasarkan perhitungan yang telah bahwa posisi bulan sabit pada Senin 2 Juni 2019 atau 29 Ramadan 1440 Hijriah berada di bawah ufuk," kata Kutua BHR Bojonegoro, Moch Tuhri.

Kegiatan rukyatul hilal atau pengamatan bulan sabit untuk menentukan 1 Syawal 1440 Hijriyah dilaksanakan di rumah tua Bukit Wonocolo Kecamatan Kadewan Kabupaten Bojonegoro, dengan Lintang -07 derajat 03'14.6" Lintang Selatan dan Bujur 111 derajat 40`21.7`` Bujur Timur, dengan ketinggian 293 M Dpl.

Selain Tim Badan Hisab Rukyah (BHR) dan Kemenag Bojonegoro, kegiatan pengamatan hilal juga diikuti oleh Kanwil Jawa Timur, Pemkab Bojonegoro, MUI Bojonegoro, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah dan beberapa tamu undangan lainya.

Kiai Tuhri menyebutkan, posisi tinggi hakiki hilal pada saat ghurub matahari menjelang awal Syawal 1440 Hijriah, pada Senin (2/6/19) atau 29 Ramadhan 1440 Hijriah, berada pada posisi minus 0 derajat 27' 52".

Sementara syarat awal Bulan Syawal 1440 Hijriah adalah pada saat matahari terbenam, ketinggian (altitude) bulan di atas cakrawala minimum 2 derajat dan sudut elongasi (jarak lengkung) bulan-matahari minimum 3 derajat. Atau pada saat bulan terbenam, usia bulan minimum 8 jam, dihitung sejak ijtimak.

Sementara itu, Kepala Kemenag Bojonegoro, Syamsuri menambahkan, puasa Ramadan yang seharusnya 29 hari, tetapi karena hilal di bawah ufuk, maka puasa Ramadhan tahun ini menjadi 30 hari, dan Idul Fitri jatuh pada Rabu (2/6/19) mendatang.

"Walaupun begitu saya berharap kepada masyararakat juga, harus tetap menunggu sidang isbat yang dilakukan Kementerian Agama di Jakarta," ujarnya.

Hisab sendiri adalah perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender Hijriyah.

Rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal, yakni penampakan bulan sabit yang nampak pertama kali setelah terjadinya ijtimak (konjungsi). Rukyat dapat dilakukan setelah matahari terbenam dengan mata telanjang atau dengan alat bantu optik seperti teleskop.[din/lis]

Tag : hilal, rukyatul



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini