Sekalipun Marah, Jangan Pernah Pukul Bokong Anak...
blokbojonegoro.com | Monday, 03 June 2019 07:00
Reporter: -
blokBojonegoro.com - Untuk mendidik anak yang berperilaku disiplin dan produktif, AAP merekomendasikan langkah-langkah berikut:
- Membangun hubungan positif dan suportif antara orangtua dan anak sehingga anak mendapat contoh perilaku positif.
- Menggunakan cara positif untuk mengajak anak berperilaku baik.
- Jika perlu, gunakan metode disiplin lainnya, seperti waktu luang atau memberi penghargaan untuk anak atas suatu pencapaian atau dalam periode waktu tertentu.
Estrella kemudian memberikan rekomendasi pada orangtua untuk melakukan hal-hal tambahan berikut:
- Orangtua sebagai role model. Jadikan sikap tenang sebagai prioritas. Ingatlah bahwa perilaku orangtua adalah contoh bagi anak.
- Susun aturan dan pembatasan yang bisa diterapkan secara konsisten oleh semua pihak yang turut serta merawat anak.
Di antara semua pengasuh, seharusnya tidak ada tokoh jahat maupun baik. Pastikan pula semua aturan disampaikan menggunakan bahasa yang baik dan sesuai usia.
- Terus memuji pencapaian anak dan merayakan perilaku baik mereka. Beri perhatian pada perilaku yang kamu ingin anakmu mengulangnya.
Tunjukkan bahwa kamu mengamati dan bangga ketika mereka melakukan sesuatu yang baik.
- Tahu kapan harus tidak merespons. Abaikan perilaku buruk, misalnya ketika anak merengek-rengek di lantai, ketika tidak diizinkan bermain ponsel.
Ini adalah cara baik untuk mengurangi perilaku buruk anak di masa mendatang.
"Dalam kasus ini, anak akan belajar bahwa menjadi tantrum tidak akan membuat dia mendapatkan apa yang diinginkannya," katanya.
- Belajar dari pengalaman masa lalu. Misalnya, mencari tahu apa pemicu perilaku buruk anak-anakmu.
Jika pemicu tersebut bisa diidentifikasi, akan selalu ada cara untuk menghindarinya atau setidaknya melakukan persiapan matang untuk menghadapimya.
Pastikan anak tahu apa konsekuensi jika mereka tidak mematuhi saran orangtuanya dan atau berperilaku tidak pantas pada situasi tertentu.
- Ubah sesuatu yang dilarang menjadi aktivitas yang bisa dilakukan anak.
Misalnya, jika anak senang merebut mainan anak lain, tawarkan mereka mainan atau aktivitas lain hingga mereka mau mengembalikan mainan tersebut.
Bicaralah dengan dokter anak apakah perilaku-perilaku anak kita adalah perilaku yang umum dilakukan oleh anak seusianya.
"Dan jika dibutuhkan, psikolog anak dan komunitas bisa menjadi sumber yang menyediakan kelas parenting untuk memberikan kita dukungan atau arahan yang lebih kuat," kata Estrella.
*Sumber: kompas.com
Tag : pendidikan, kesehatan
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini