Faktor Ekonomi, Setiap Bulan Puluhan TKI Berangkat Keluar Negeri
blokbojonegoro.com | Friday, 07 June 2019 11:00
Kontributor : Muhammad Qomarudin
blokBojonegoro.com - Minat warga Kabupaten Bojonegoro, untuk menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) masih sangat tinggi. Hal itu terlihat dari banyaknya pendaftar atau pemohon yang tiap bulan bisa mencapai 20 lebih.
Kasi Informasi Pasar Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja, Dinas Perinduatrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kabupaten Bojonegoro, Sugi Hartono, mengatakan besarnya minat warga bekerja di luar Negeri karena tidak tersedianya lapangan pekerjaan yang sesuai dengan kompetensi ataupun upah yang sesuai harapan.
“Jadi masyarakat Bojonegoro yang ke luar negeri karena mencari upah yang diharapkan dan juga di Bojonegoro sendiri upahnya dirasa belum cukup ,” katanya.
Dari data yang dicatat oleh Disperinaker, sudah ada 137 masyarakat Bojonegoro yang mendaftar sebagai TKI dari bulan Januari sampai Mei 2019 ini. Pada Januari ada 24 orang, Pebruari ada 46 orang, Maret 24 orang, Aprli 21 orang dan Mei 22 orang.
"Bahkan setiap tahunya ada 500 orang yang berangkat menjadi TKI, pada tahun 2018 kemarin saja ada 501 orang, tahun 2017 588 orang dan tahun 2016 ada 620 orang," ucapnya.
Sugik mengungkapkan, adapun negara tujuan yang paling banyak diminati calon TKI asal Bojonegoro adalah Asia Pasifik di antaranya, Malaysia, Singapura, Hongkong, Taiwan ,Korea dan Jepang. Beberapa negara tersebut menjadi sasaran TKI asal Bojonegoro lantaran selain gaji yang cukup besar, kultur budaya, Cuaca maupun makanan juga tidak berbeda jauh dengan Indonesia.
“Mereka di sana ada yang bekerja sebagai pengurus rumah tangga, bekerja di otomotif, di pabrik dan pekerjaan lainnya” lanjut Sugik kepada blokBojonegoro.com.
Terkait TKI asal Bojonegoro yang bersamalah, beberapa tahun ini ada penurunan, namun tahun ini ada 1 TKI asal Purwosari yang harus dideportasi dari Malaysia, lantaran berangkat melalui jalan ilegal. Menurut pria 58 tahun ini dirasa TKI asal Bojonegoro sudah sesuai dengan prosedur yang ada.
"Kalau yang bermasalah pada bulan Pebruari itu karena berangkatnya tidak sesuai dengan prosedur yang ada atau ilegal sehingga kita cukup kesulitan untuk menanganinya, bahkan sampai saat ini kita belum tau apakah sudah dipulangkan atau belum, karena tidak ada surat pemberitahuan dari imigrasi," tutup Sugik sambil berharap agar masyarakat Bojonegoro berangkat dengan prosedur yang sesuai.[din/ito]
Tag : tki, indonesia, bojonegoro
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini