Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Gunakan Bio Hayati, Petani Kapas Kendalikan Sundep Beluk

blokbojonegoro.com | Sunday, 09 June 2019 16:00

Gunakan Bio Hayati, Petani Kapas Kendalikan Sundep Beluk

Pengirim: Iskak Riyanto

blokBojonegoro.com - Para petani Desa Sukowati Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro, yang bergabung dikelompok tani  Sekar Makmur mengadakan gerakan masal pengendalian hama Sundep Beluk, yang dalam bahasa pertanian disebut Penggerek Batang Kuning (PBK), Minggu (9/6/2019).

Pengendalian hama bersama itu dipimpin langsung oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) desa setempat, Qona'ah.

Menurut Qona'ah, bila hama sundep beluk sudah menyerang padi akan sulit dikendalikan, karena ulatnya sudah masuk dalam batang padi. "Sebelum populasi sundep beluk berkembang banyak harus segera kita kendalikan sejak dini dengan Bio Hayati. Ini cara pengendalian secara alami, tanpa menggunakan pestisida kimia," jelas PPL yang murah senyum itu.

Sementara itu Kordinator Penyuluh (Korluh) Kecamatan Kapas, Ujung Irianto mengungkapkan, Desa Sukowati Kecamatan Kapas tahun 2019 ini mendapat program Demontrasi Area (Dem Area) Manajemen Tanaman Sehat (MTS) Padi seluas 50 hektar. Petani mendapatkan bantuan pupuk organik, pestisida organik, benih Refugia.

"Dem Area ini bertujuan untuk mengendalikan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), dengan menerapkan Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Dititik beratkan aplikasi pupuk organik, pestisida organik dan penanaman Refugia. Selain tanaman padi tumbuh dengan subur dan sehat, berasnya juga lebih sehat untuk dikonsumsi," ungkap Ujung panjang lebar.

* Pengirim Iskak Riyanto, SP: PPL Disperta Bojonegoro.

Tag : petani, ladang, hama



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini