21:00 . Latih Penghulu Agar Tidak Sekadar Pengadministrasi Akad Nikah   |   20:00 . Lasuri: Jika DBH Migas Masuk Tepat, SiLPA Bisa Tambah Besar   |   19:00 . Serapan APBD Bojonegoro 2025 Rendah, Baru 28 Persen dari Rp7,9 Triliun   |   18:00 . Ketua Dekranasda: Produk Kerajinan Bojonegoro Tembus Internasional   |   17:00 . Bupati Wahono Berangkatkan Ratusan Mahasiswa KKM IKIP PGRI Bojonegoro   |   16:00 . Pengrajin Handicraft Jawa Timur Gelar Gathering di Bojonegoro, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah   |   15:00 . Latih Siswa SDN Sranak Kelola Limbah Plastik dan Kertas Jadi Tempat Pensil   |   13:00 . Latih KDMP Sranak, Kades Berharap Bisa Segera Jalan   |   12:00 . Menuju UNESCO Global Geopark, Bojonegoro Gandeng BRIN   |   11:00 . Kurangi Sampah di Sekolah dan Madrasah, KKN UNUGIRI Cetuskan Gerakan KURASAKI   |   10:00 . Dari Pagar hingga Musholla, SDN Soko IV Bangkit Lewat Sentuhan TMMD   |   09:00 . GAYATRI Bojonegoro, Ayam Mulai Bertelur   |   08:00 . Program GAYATRI Bojonegoro, Ayam Mulai Bertelur, Terbukti Beri Bukti   |   06:00 . Tomat, Rahasia Alami Kulit Sehat dan Bercahaya   |   21:00 . Hasil CKG SMPN 1 Padangan Bojonegoro, Puluhan Siswa Terindikasi Hipertensi-Anemia   |  
Thu, 07 August 2025
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Tak Mau Ditemui, Dinas Pertanian Pertanyakan Tuntutan PMII

blokbojonegoro.com | Wednesday, 19 June 2019 12:00

Tak Mau Ditemui, Dinas Pertanian Pertanyakan Tuntutan PMII

Kontributor: Muhammad Qomarudin

blokBojonegoro.com - Puluhan massa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Bojonegoro lebih memilih kembali saat akan ditemui oleh Plt Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro, Helmi Elisabet untuk memberikan kejelasan.

Para aktivis tersebut menganggap apa yang akan disampaikan oleh Plt Dinas Pertanian, tidak jauh berbeda dengan yang disampaikan oleh Kabid Penyuluhan Dinas Pertanian sebelumnya, terkait proges dan kejelasan progam bupati tentang Kartu Petani Mandiri (KPM) plus.

Menanggapi hal tersebut, Plt Dinas Pertanian menanyakan kejelasan 3 tuntutan yang disampaikan oleh masa aksi. Sebab, pada saat audiensi dengan Dinas Pertanin Helmy Elisabet tidak bisa hadir karena sedang berada di Jakarta.

"Sebenarnya Dinas Pertanian sudah melakukan audiensi dengan PC PMII Bojonegoro dan waktu itu dihadiri oleh Kabid saya, Pak Sentot karena saya ada dinas di luar kota," ujar Helmi setelah masa membubarkan diri.

Terkait tuntutan untuk merevisi Perbup NO. 48 tahun 2018 pasal 5 dan pasal 7, tentang yang akan menerima KPM hanya kelompok tani, Helmi menjelaskan menurut undang-undang yang hanya bisa menerima dana hibah dalam hal ini KPM adalah kelompok saja dan itu sesuai dengan peraturan Menteri Pertanian.

"Kalau individu ya jelas ndak bisa lah," ucap Helmi.

Helmi juga menegaskan, menurut undang-undang petani juga diperbolehkan membuat kelompok tani, dengan catatan sesuai dengan apaya yang telah ditentukan. Sehingga, petani tidak perlu khawatir tidak menerima bantuan tersebut. 

Selain itu, Helmi juga menanyakan jumlah data petani yang tidak masuk dalam kelompok tani ada berapa. Menurutnya, di Bojonegoro belum ada petani mandiri dan jumlah petani juga sudah terdaftar dipertanian.

"Kalau ingin mengajukan pupuk bersubsidi kan harus melalui pendataan dulu to, dan itu sudah dilakukan oleh masing-masing desa," jelas Helmi.

Sedangkan menanggapi kejelasan tentang asuransi gagal panen masih dalam proses. Ia juga mengatakan pada tahun ini bakal ada 120 kelompok tani yang akan mendapat KPM dengan jumlah petani sebanyak 20.000 orang.

"Memang tahun ini baru ada 120 dari 1540 kelompok petani yang akan mendapat KPM, dan tahun depan kita sudah anggarankan 75 Miliyar untuk mengkafer sekitar 500 kelompok tani," tutupnya kepada blokBojonegoro.com.[din/lis]

 

Tag : pmii, demo



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat