Manfaatkan Sampah Organik Jadi Pupuk
blokbojonegoro.com | Wednesday, 14 August 2019 15:00
Reporter: M. Yazid
blokBojonegoro.com - Banyaknya sampah organik diwilayah pedesaan, terkadang tidak begitu diperhatikan. Namun para mahasiswa Universitas Bojonegoro (Unigoro) mampu merubah sampah organik menjadi pupuk, sekaligus mengajarkannya para masyarakat desa.
Deden Setyo Utomo, Ketua Kelompok KKN Tematik Unigoro menjelaskan, pada tahun 2019 ini melakukan kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) tematik sesuai Nawa Cita ketujuh Presiden RI, yakni mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor strategis ekonomi domestik. Selain itu dalam Nawa Bhakti Satya ketujuh Gubernur Jawa Timur, bahwa Jatim berdaya dengan berbasis UMKM melalui One Village One Product One Corporate and Agropolitan.
Termasuk progam kedelapan Bupati Bojonegoro, yaitu modal UMKM untuk BumDesa berbasis wisata dan agrobis. "Sehingga bantuk yang dilakukan memberikan pelatihan pemanfaatan sampah organik menjadi pupuk kompos dan budidaya jamur dengan media bonggol jagung," jelasnya, Rabu (14/8/2019), saat mendampingi warga Desa Bareng, Kecamatan Sugihwaras.
Menurutnya, hal itu sesuai salah satu program KKN tematik Unigoro 'Revitalisasi Badan Usaha Milik Desa (BumDesa) di Desa Bareng, Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro'. Pasalnya ia melihat ditempatnya KKN tersebut, warga setempat mayoritas bekerja sebagai petani.
Untuk itu mahasiswa Unigoro memperagakan dari awal proses pembuatan sampai menjadi produk pupuk organik siap pakai, di balaidesa setempat. Bahkan para mahasiswa juga membantu produk bisa dipasarkan, agar menjadi pendongkrak ekonomi bagi desa.
Dalam paparannya pembuatan pupuk organik, Deden panggilan mahasiswa Unugoro itu meminta agar pupuk kandang sebaiknya dua hari sekali pupuk diaduk. Namun jangan pernah lupa mengecek kelembaban pupuk, agar proses perkembangan bakteri berjalan baik.
"Tetapi sebaiknya jangan langsung terkena sinar matahari dan jika bisa bagian atas ditutup memakai terpal atau sejenisnya," tutuenya.
Peserta KKN Unigoro lainnya, Aji menambahkan, proses budidaya jamur dari bonggol jagung. Disampaikan, gagalnya pertumbuhan jamur sering dipengaruhi karena proses fermentasi ragi sebagai salah satu bahan inti tidak berjalan secara maksimal.
"Padahal warga bisa membuat sendiri secara alami yang bahannya dari bonggol jagung, ragi, bekatul dan air. Jamur ini sering disebut dengan jamur paku memiliki kadar protein yang tinggi, selain protein jamur juga mengandung serat yang baik untuk pertumbuhan," imbuhnya.
Sementara itu Kepala Desa Bareng, Sulastri merasa senang desanya di tempati KKN Unigoro dan mengapresiasi ilmu yang diajarkan para mahasiswa. Dengan ini masyarakat bisa memahami dan mandiri dalam mengolah potensi yang ada di Desa Bareng.
"Terimakasih terselenggaranya pelatihan dan seluruh kegiatan dari mahasiswa Universitas Bojonegoro. Semoga memberikan keberkahan untuk desa kami tercinta," pungkasnya. [zid/ito]
Tag : kkn, unigoro, sugihwaras, bareng
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini