Ajari Warga Temayang Sulap Bonggol Jagung Bernilai Ekonomis
blokbojonegoro.com | Thursday, 15 August 2019 10:00
Reporter: M. Yazid
blokBojonegoro.com - Musim panen jagung di Kecamatan Temayang Kabupaten Bojonegoro, tentu akan menghasilkan bonggol melimpah. Biasanya bonggol jagung hanya jadi pengganti kayu bakar saja. Namun di tangan orang-orang kreatif, bonggol jagung bisa diubah menjadi kerajinan tangan (handicraft) yang mempunyai nilai ekonomi yang cukup lumayan.
Melihat potensi itulah yang diangkat oleh 40 mahasiswa Universitas Bojonegoro (Unigoro) yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Jono, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro. Melalui tema program, pengembangan masyarakat Desa Jono melalui integrafi ekonomi kreatif dan wisata budaya, salah satu program kerjanya adalah pelatihan pengolahan bonggol jagung menjadi handicraft yang bernilai jual, Rabu (14/8/2019).
Setidaknya dalam pelatihan tersebut diikuti oleh puluhan pemuda, dan warga Desa Jono. Pelatihan mendatangkan Abdul Munip, yang selama ini dikenal sebagai pegiatan handicraft dan ekonomi kreatif Bojonegoro.
"Pelatihan ini untuk mengolah limbah bonggol jagung yang banyak berserakan di rumah warga, menjadi kerajinan tangan yang bermanfaat dan bernilai ekonomis," kata Wisam Mahdi Muhammad, ketua KKN Unigoro Kelompok IV di sela-sela pelatihan.
Sehingga masyarakat Jono melihat bonggol jagung ini bisa disulap menjadi tempat lampu, tempat tisu maupun pigura yang indah dan menarik. Melihat antusias dari warga yang mayoritas ibu rumah tangga aktif mengikuti kegiatan ini, ia merasa senang.
"Karena kegiatan bermanfaat ini mengacu pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, dimana semangat pengabdian benar-benar kita jalankan. Serta menumbuhkan kesadaran masyarakat sekitar dalam menyikapi limbah yang ada di sekitar mereka," terang Wisam, mahasiswa Fakultas Teknik ini.
Ditambahkan, selain pelatihan dalam upaya pengembangan ekonomi kreatif, KKN kelompok IV juga akan mengadakan festival budaya milenial. Dilakukannya agenda tersebut dalam rangka menumbuhkan semangat berbudaya kepada kaum milenial. "Dimana di Desa Jono dikenal sebagai desa wisata budaya, maka dari itu regenerasi merupakan hal yang sangat penting," imbuhnya.
Sementara itu Kepala Desa Jono, Dasuki mengapresiasi Kelompok 4 KKN Unigoro dalam melaksanakan tugasnya. Dasuki berharap kegiatan ini dapat bermanfaat banyak kepada warga khususnya masyarakat di Desa Jono. "Kedepannya bisa dikembangkan dan ditekuni," harapnya. [zid/mu]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini