12:00 . Jadikan Membaca sebagai Ritual Harian   |   11:00 . Jelang Agustus, PCNU Bojonegoro Awali Kibarkan Merah Putih   |   10:00 . Liga Bintang 2025: Panggung Talenta Muda Bulu Tangkis Bojonegoro   |   09:00 . Pelatihan Vokal Mannah Indonesia Bangkitkan Semangat Talenta Lokal   |   08:00 . 300 Kuota Kursus Bahasa Inggris untuk Guru MI, Ini Cara Daftarnya   |   07:00 . Doa Bulan Shafar, Lengkap dengan Transliterasi dan Terjemahnya   |   06:00 . 230 Kuota Beasiswa S2 dan S3 Dalam Negeri di 2025   |   21:00 . Ahmad Supriyanto: Anak Penjual Terong di Pasar Sumberrejo Sampai Gedung DPRD Bojonegoro   |   20:00 . Gemilang, Rahendra Sabet Emas Kejurnas Renang di Bangkalan   |   19:00 . Dua Menteri dan Ketum PBNU Dijadwalkan Hadir di Bojonegoro   |   18:00 . Darah Tinggi Kambuh, Petani di Bojonegoro Ditemukan Meninggal di Sawah   |   17:00 . Saat Tidur Lelap, Rumah Warga Bojonegoro Diduga Dibakar Anak ODGJ   |   13:00 . Jaga Air Baku, TNI Bersama Warga Rehabilitasi Check Dam Sekonang   |   12:00 . Rehabilitasi Check Dam Sekonang, Ikhtiar TMMD 125 Bojonegoro Jaga Air Baku   |   10:00 . Program KIP Kuliah Dibuka, Ada 21.490 Kuota Mahasiswa   |  
Sun, 27 July 2025
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Perhatikan Kesejahteraan Masyarakat, Farida Kritisi Kenaikan Cukai Rokok

blokbojonegoro.com | Wednesday, 06 November 2019 08:00

Perhatikan Kesejahteraan Masyarakat, Farida Kritisi Kenaikan Cukai Rokok

Kontributor: Muhammad Qomarudin

blokBojonegoro.com - Adanya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 152 tahun 2019 tentang cukai rokok, mendapat tanggapan serius anggota DPR RI, Farida Hidayati. Politisi perempuan PKB itu menilai aturan tersebut belum memihak pada kesejahteraan masyarakat, terutama petani dan industri tembakau.

"Aturan PMK tentang cukai rokok belum memihak pada rakyat kecil, khususnya petani tembakau dan cengkeh. Kenaikan sebesar 23 persen hingga 29 persen bisa mengancam industri tembakau yang menyerap banyak tenaga kerja," kata Farida saat melihat salah satu pabrik rokok kretek di Kabupaten Bojonegoro, Selasa (5/11/2019).

Anggota DPR RI dari Dapil Jatim IX (Bojonegoro - Tuban) itu menilai, jika industri tembakau tidak berproduksi, maka yang kasihan buruh dan petani tembakau. Termasuk ratusan karyawan perusahaan rokok kretek di Bojonegoro, dimungkinkan mereka terancam dirumahkan.

"Untuk itu saya meminta pemerintah untuk mengkaji ulang aturan tersebut. Jika memang cukai rokok harus naik, tetap mengutamakan kesejahteraan para petani dan buruh, bukan perusahaan besar," ungkapnya.

Ditambahkan, sebab dengan adanya kenaikan cukai rokok tersebut, maka akan mempengaruhi biaya produksi hasil tembakau dan cengkeh. Efeknya adalah pengurangan produksi dan serapan tembakau dari petani.

"Kenaikan cukai rokok tetap harus mengutamakan kesejahteraan petani dan buruh, sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. Selain itu juga untuk menghindari menjamurnya pabrik rokok ilegal," imbuhnya.

Farida berharap kebijakan pemerintah ke depan lebih memihak pada buruh dan petani kecil. "Harapannya pemerintah kedepan lebih memperhatikan sektor-sektor kecil dan menengah. Karena mereka merupakan tulang punggung perekonomian bangsa," harapnya.

Tampak saat mengunjungi perusahaan rokok kretek, Farida merasakan pentingnya perusahaan rokok bagi masyarakat kecil yang mempekerjakan mayoritas perempuan. Dimungkinkan keberadaan industri rokok kretek tersebut menjadi pekerjaan utama, bagi masyarakat. [rud/lis]


Tag : Cukai, rokok, DPR RI



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat