Di Bojonegoro, Lulusan PGMI Tak Bisa Daftar CPNS
blokbojonegoro.com | Saturday, 16 November 2019 14:00
Reporter: Muhammad Qomarudin
blokBojonegoro.com - Lulusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) di Kabupaten Bojonegoro, harus berkecil hati lantaran pada lowongan CPNS kali ini, lowongan guru Sekolah Dasar tertutup untuk lulusan PGMI.
Plt. Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Bojonegoro, Aan Syabana mengungkapkan, tidak bisa mendaftarnya lulusan PGMI lantaran memang sudah ketetapan dari pusat, bahwa kuota 119 tenaga pendidikan guru sekolah dasar di Kota Ledre, sepenuhnya hanya untuk lulusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).
"Ini memang sudah ketentuan dari pusat, bahwa semua kuota tenaga pendidikan sekolah dasar hanya untuk PGSD," ujarnya.
Saat disinggung terkait beberapa daerah yang sudah menyetarakan antaran lulusan PGSD dengan PGMI, Aan Syabana tidak begitu mengetahui. Namun, dengan dibukanya lebih banyak untuk tenaga pendidikan di Bojonegoro diharapkan juga turut memberi harapan kepada guru honorer di Bojonegoro.
"Sebelumnya kita hanya mendapat 184 kuota CPNS dan P3K sebanyak 484, tetapi setelah P3K dibatalkan jatah kita berubah 444 kuota cpns, salah satunya mendapat kuota 194 tenaga pendidikan," imbuh Aan kepada blokBojonegoro.com.
Sementara itu, salah satu lulusan PGMI asal Bojonegoro, Achmad Fatkhurrozi, menganggap lulusan PGMI di Bojonegoro masih dianaktirikan oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Padahal, lanjut pria asal Desa Kandangan, Kecamatan Trucuk tersebut, menurut undang-undang dari Kemendikbud dan Kemenag pusat antara lulusan PGSD dan PGMI sudah disetarakan.
"Kalau merasa kecewa sudah pasti, padahal dari Kemendikbud maupun Kemenag pusat sudah menyetarakan, namun di Bojonegoro belum mengikuti," jelasnya.
Mantan Ketua Ikatan Mahasiswa Pgmi se-Indonesia (IMPI) Wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Bali dan Nusa Tenggara (WIJAYATIRTA) periode 2016/2017 ini juga mengungkapkan beberapa daerah di Jawa Timur seperti Ponorogo, Bangkalan dan Malang sudah menyetarakan. Bahkan di Kota Malang Mendikbud sendiri yang membukanya.
Lulusan PGMI, menurut Rozi, juga tak kalah dengan lulusan PGSD. Bahkan bisa dikatakan memiliki keunggulan di bidang keagamaan dan tak kalah juga dalam bidang sosial maupun kekreatifan dibanding lulusan PGSD.
"Ini adalah kemunduran yang dialami oleh Bojonegoro, kita berharap segera disetarakan dan bisa bersaing dengan sehat, kita juga tidak menutup kemungkinan bisa lebih baik dari lulusan PGSD," tutup lulusan kampus Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) tersebut. [din/mu]
Tag : pgmi, pgsd, cpns, pns, cpns bojonegoro, cpns jawa timur, cpns 2019
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini