PT Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field Libatkan Stekholder Latih PKDB
blokbojonegoro.com | Wednesday, 20 November 2019 15:00
Reporter: M. Yazid
blokBojonegoro.com - Potensi bencana yang ada di Kabupaten Bojonegoro menjadi ancaman bersama, termasuk bencana akibat eksploitasi migas. Sehingga PT Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field mengadakan pelatihan Penanggulangan Keadaan Darurat dan Bencana (PKDB), Table Top Exercise (TTX) 2019 dengan melibatkan stekholder terkait.
Kegiatan yang berlangsung Rabu-Kamis (20-21/11/2019), di hotel Aston Bojonegoro, dengan peserta dari Kodim 0813 Bojonegoro, Polres, Satpol PP, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan media. Serta 5 orang perwakilan Pemerintah Desa Ngampel, Campurejo dan Sambiroto, termasuk dari kecamatan setempat dan Kabupaten Bojonegoro.
Hal itu diungkapkan Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0813 Mayor Inf Hairil Achmad, kalau Kabupaten Bojonegoro memikili potensi bencana seperti banjir, kebakaran hutan, angin kencang, dan bencana akibat eksploitasi migas.
"Tidak terjadi bencana terutama di wilayah industri migas. Karena kejadian (bencana) itu akan merugikan Pertamina dan masyarakat," harap Kasdim.
Sehingga melalui pelatihan ini sangat perlu untuk mengantisipasi seandainya terjadi hal-hal yang disebabkan proyek migas yang ada di Kota Ledre. Mulai kesiapsiagaan terhadap bencana, pengetahuan terkait bencana dan apa yang dilakukan ketika bencana terjadi.
Kegiatan pelatihan teknis penanggulangan keadaan darurat dan bencana ini salah satu tujuannya untuk mengantisipasi apabila terjadi bencana. Pasalnya Migas di Bojonegoro penyumbang besar produksi nasional migas di Indonesia.
Pelatihan ini untuk menghadapi kejadian yang sebenarnya di lapangan jika terjadi hal yang membahayakan di wilayah Bojonegoro, terutama di lingkungan minyak.
"Harapannya bisa memberi manfaat kepada aparat, instansi terkait dalam menanggulangi bencana yang terjadi, baik dari faktor lingkungan, maupun kesengajaan yang dilakukan oknum," ungkapnya.
Sementara Pjs Field Manager Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field, Jason W Purba menjelaskan, kegiatan pelatihan dalam hal penanganan bencana ini meskipun sudah dilakukan setiap saat, namun masih perlu dilakukan guna membangun komunikasi antar muspika.
"Setelah adanya pelatihan ini, kedepan mudah-mudahan bisa tahu kedepannya tugas dan tanggung jawab masing-masing seperti apa. Sehingga jika terjadi bencana masyarakat tidak terjadi kepanikan," terang Jason.
Apalagi saat ini, Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field sebagai operator lapangan Sukowati dalam waktu dekat akan melakukan kegiatan pengeboran sumur injeksi i003. Sesuai dengan analisa dampak lingkungan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut memiliki resiko sendiri.
"Dari kegiatan tersebut, pasti ada resiko. Untuk meminimalisir adanya resiko tersebut sehingga kami melakukan latihan," jelasnya.
Sedangkan, Indarwan Harsoni, selaku Field Manager PT Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field secara terpisah menambahkan, kegiatan PKDB ini penting dan berharap semoga kegiatan ini menjadi media untuk membentuk sinergitas perusahaan dengan stakeholders dalam hal Penanggulangan Bencana.
Sekadar diketahui, produksi Sukowati Field saat ini rata-rata sebesar 9.000 barel oil per day dan produksi gas sebesar 12 MMSCFD. Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field mulai mengelola lapangan Sukowati pada 20 Mei 2018 setelah masa kontrak operator sebelumnya Joint Operating Body Pertamina PetroChina East Java (JOB PPEJ) habis.
Pengelolaan lapangan Sukowati dibagi menjadi dua blok. Blok Sukowati dikelola oleh Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field dan Blok Mudi dikelola Pertamina Hulu Energi Tuban East Java. [zid/ito]
Tag : pkdb, kodim, pertamina, ep, field, sukowati
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini