Jaga Keberagaman, Silaturrohim Gereja di Baureno
blokbojonegoro.com | Monday, 25 November 2019 08:00
Reporter: M. Yazid
blokBojonegoro.com - Perbedaan bukan menjadi perselihan, namun sebagai pemersatu dalam sebuah keberagaman. Sehingga Gusurian bersama Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor NU Baureno, bersilaturrohim ke Gereja Isa Almasih (GIA) Cabang Baureno, Minggu (24/11/2019) malam.
Para pecinta Gusdur di Kabupaten Bojonegoro dan anggota Ansor Baureno diterima langsung dengan hangat, jemaat gereja tersebut.
Sebelum berbincang-bincang terkait keberagaman, diawali dengan makan bersama dan pemutaran film terkait toleransi antar umat bergama di Arab Saudi yang sudah disiapkan gereja.
"Berteman itu baik, sehingga pertemuan ini bermacam-bermacam enak dan tidak membeda-bedakan," kata pendeta Bambang Purwanto, saat menerima silaturrohim Gusdurian dan Ansor.
Selain itu Pak Bambang menceritakan, beberapa waktu lalu ia mengikuti pertemuan di Kabupaten Bojonegoro terkait kebangsaan. Setelah itu ia disarankan untuk mengenal Gusdurian, untuk menjalin silaturrohim. Termasuk Ansor di Baureno untuk menjebatani pertemuan itu.
"Semuanya ingin kebersamaan di tengah-tengah keberagaman. Setelah pertemuan ini bisa ditindaklanjuti dengan kegiatan lainnya yang lebih besar dan bermanfaat," terangnya.
.jpeg?1574622819286)
Sementara itu ketua PAC GP Ansor NU Kecamatan Baureno, Rohmat Mualim mengucapkan terimakasih atas penyambutan agar saling kenal. Salah satunya pertemuan ini sebagai bentuk meneruskan perjuangan Gusdur, dengan merajut keberagaman.
"Tuhan menciptakan perbedaan, kita harus menerima perbedaan itu. Bukan menjadikan perbedaan sebagai permasalahan, tetapi bagaimana kita merajut keberagaman itu," jelasnya.
Selain itu, lanjut sahabat Rohmad, dalam al-qur'an pun juga sudah mengatur berbedaan. Termasuk diungkapkan 'bagimu agamamu, bagiku agamaku'. "Harapannya silaturrohim ini tetap terjaga, menjadikan persaudaraan antar umat beragama di Baureno," ungkap Rohmad.
Koordinator Gusdurian Kabupaten Bojonegoro, Heri Puji Santoso mengapresiasi kebersamaan yang terjalin di Kecamatan Baureno. Banyak hal yang ia sampaikan seputar keberagaman sesuai ajaran dan perilaku Gusdur atau KH. Abdul Rohman Wahid.
"Sejak dulu Gusdur sudah memperjuangkan keberagaman dan perbedaan. Hal-hal minoritas selalu dibela Gusdur, agar berbedaan tidak menjadikan pertentangan maupun konflik," tuturnya.
Gusdurian sebagai wadah salah satunya lintas agama yang ada di dalamnya. Banyak hal yang diajarkan di Gusdurian, mulai toleransi, keberagaman, kebersamaan dan yang lainnya.
"Sehingga Gusdurian selalu hadir merawat perbedaan menjadi sesuatu yang indah. Bukan dijadikan persoalan yang harus diperdebatkan," pungkasnya yang juga aktifis Nahdlatul Ulama itu. [zid/mu]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini
