Tangkal Paham Radikal, IAI-UNUGIRI Bumikan Islam Nusantara Melalui Seminar Nasional
blokbojonegoro.com | Wednesday, 11 December 2019 19:00
Reporter: Muhammad Qomarudin
blokBojonegoro.com - Institut Agama Islam (IAI) dan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Giri Bojonegoro menggelar seminar nasional tentang 'Islam Nusantara Solusi Radikalisme' di Gedung Serbaguna, Ledok Wetan, Kabupaten Bojonegoro, Rabu (11/12/2019).
Dalam seminar ini menghadirkan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Prof, Dr, KH. Said Aqil Siroj, M.A sebagai narasumber dan Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Bojonegoro, H. Yogi Prana Izza, LC.MA sebagai moderator dan juga Bupati Bojonegoro, Dr. Hj. Anna Muawannah.
Rektor IAI Sunan Giri Jauharul Maarif M. Pd.I mengatakan banyak masyarakat yang salah dalam memahami Islam Nusantara. Pemahaman istilah Islam Nusantara jangan diterjemahkan perubahan agama atau perubahan doktrin Islam. Tetapi berupa implementasi ajaran Islam yang berhubungan dengan fikih, tasawuf, tauhid dan iplementasi pola dakwah.
Lebih lanjut, Islam Nusantara bukan doktrin baru atau agama baru karena Islam Nusantara merupakan cara atau implementasi dakwah Islam yang sebenarnya sudah dilakukan sejak jaman walisongo atau bahkan sebelumnya yaitu dilakukan dengan baik serta mengakomodasi perbedaan dan budaya setempat.
"Solusi praktis dan memiliki dampak yang cukup signifikan dalam menangkal radikalisme agama khususnya islam, adalah dengan menguatkan kembali identitas keislaman kita, dengan konsep Islam Nusantara dalam menumbuhkan cinta tanah air. Islam nusantra merupakan gabungan nilai islam telogis dengan digali dari nilai-nilai tradisi lokal, budaya dan adat yang ada di Indonesia,” ungkapnya.
Rektor yang akrab disapa Gus Arif ini juga menyatakan bahwa seminar yang diselenggarakan tersebut sebagai tindak lanjut dari lanjut dari deklarasi anti Radikalisme dua tahun lalu, yang diadakan oleh dua kampus dibawah naungan Nahdlatul Ulama ini.
“Konsep dari Islam Nusantara yang dikembangkan Nahdlatul Ulama (NU) dalam menangkal paham radikalisme islam yang datang dari luar dapat diaplikasikan dengan terus memperdalam Islam yang rochmatan lil alamin, yang menjunjung pluralitas dan tidak radikal dalam berdakwah,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Badan Pengelola Pergruan Tinggi (BPPT) NU Kabupaten Bojonegoro, Muslih Fattah menambahkan, sengaja mendatangkan ketua PBNU untuk mengenalkan konsep islam nusantara lebih dalam. Sehingga, mahasiswa IAI dan UNUGIRI bisa mengerti terkait konsep yang akan dikembangkan oleh Nahdlatul Ulama untuk menuju Indonesia damai.
"Kita harus mengenal, memahami, mempertahankan dan mengembangkan islam nusantara sehingga membawa Indonesia damai," tutupnya.[din/]
Tag : nu, seminar, unugiri, iai sunan giri
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini