Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Dalam Satu Hari, Damkar Bojonegoro Tangkap 4 Ular di Lokasi Berbeda

blokbojonegoro.com | Wednesday, 22 January 2020 20:00

Dalam Satu Hari, Damkar Bojonegoro Tangkap 4 Ular di Lokasi Berbeda

Reporter: Muhammad Qomarudin

blokBojonegoro.com - Kemunculan seekor indukan ular Kayu menggegerkan warga di Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kota Kabupaten Bojonegoro, Rabu (22/1/2020) sore. Warga Gang Srinayan yang sedang asyik nongkrong tersebut, dikejutkan dengan sekor ular kayu yang tiba-tiba muncul dari samping rumah salah satu warga dan menyeberangi jalan.

Warga setempat, Wanto mengatakan, keberadaan ular dengan panjang sekitar 1 meter tersebut diketahui oleh ibu-ibu yang nongkrong di depan rumah. Melihat ular yang tiba-tiba muncul, ibu-ibu tersebut sontak berteriak lantaran kaget.

"Ular tersebut berjalan ke utara dan tiba-tiba sudah tidak ada dan saya langsung mendatangi Kantor Petugas Pemadam Kebakaran untuk melaporkanya," ungkap Wanto.

Beberapa menit kemudian Petugas Pemadam Kebakaran yang beranggotakan 3 orang tiba di lokasi. Dengan dibantu warga setempat, 2 jam kemudian petugas mampu menangkap ular tersebut yang bersembunyi di sela-sela bebatuan.

Dalam satu hari ini saja, Dinas Pemadam Kebakaran mendapatkan 4 laporan dari warga tentang adanya ular. Dari empat laporan tersebut Damkar berhasil menangkap semuanya dengan jenis ular yang berbeda-beda.

"Hari ini kita mendapat 4 laporan adanya ular,  yaitu di Desa Balenrejo, Kecatamatan Balen dan tertangkap 1 ekor kobra, Desa Mulyoagung tertangkap 1 ekor kobra.

Kemudian di Jalab Veteran tertangkap 1 ekor ular tikus raja dan di Gang Srinayan  1 ekor ular kayu," ujar Kepala Bidang (Kabid) Penyelamatan, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bojonegoro, Teguh Aris Setyo.

Ia menjelaskan bulan-bulan ini memang musim ular berkembang biak, sebagian ada yang mencari tempat lembab untuk menetaskan telur dan sebagian ada yang sudah menetas. Selain itu, faktor munculnya ular di sekitar permukiman warga disebabkan oleh ekosistem yang terganggu, sehingga sebagian masuk ke pekarangan rumah warga untuk menetaskan telur.

"Ular tidak takut dengan garam, tapi sensornya sensitif dengan bau menyengat seperti obat pel dan kapur barus," imbuhnya kepada blokBojonegoro.com. 

Dirinya juga mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan rumah dengan cara mengepelnya setiap hari atau memberi kapur barus setiap sudut rumah. Selain itu, diharapkan untuk menghindari tumpukan barang atau sampah yang bisa digunakan sebagai sarang ular.[din/col]

Tag : Ular, damkar, warga



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini