Proyek Jambaran-Tiung Biru (JTB)
PEPC dan REKIND Komitmen On-Stream JTB Juli 2021
blokbojonegoro.com | Thursday, 19 March 2020 10:00
Reporter: Parto Sasmito
blokBojonegoro.com - PT Pertamina EP Cepu (PEPC) dan PT Rekayasa Industri (REKIND) kembali menegaskan komitmennya untuk menjaga kinerja positif Proyek Pengembangan Lapangan Gas Jambaran – Tiung Biru (JTB) demi target on-stream pada Juli 2021.
Direktur Utama REKIND, Yanuar Budinorman menjelskan, menjelang akhir triwulan pertama 2020 ini, upaya percepatan pekerjaan telah dilakukan guna mendorong progress Proyek EPC GPF JTB yang per 18 Maret 2020 tercatat telah mencapai progress 54,94%. dari plan 55,35%, sehingga terdapat variance minus 0,41%.
"Penurunan ini terjadi karena adanya tantangan yang menyebabkan terhambatnya pekerjaan konstruksi, salah satunya curah hujan yang tinggi. Pada tahun 2019, aktual progress rata-rata selalu ahead 0,5% dari plan," ungkapnya.
Memasuki Desember 2019, proyek dihadapkan pada tantangan curah hujan sangat tinggi di Bojonegoro, yang secara signifikan mengurangi jam kerja efektif. Untuk mengatasi hal tersebut, Proyek JTB telah mulai melakukan kerja di malam hari, bahkan beberapa fasilitas bekerja 24 jam. Proyek JTB juga mendatangkan 9 unit pompa air besar untuk mengantisipasi genangan air.
"Produktivitas pengelasan juga ditingkatkan dengan mendatangkan 2 unit tambahan automatic welding machine, sehingga pekerjaan pengelasan pipe spool tidak terganggu oleh hujan," imbuh Yanuar.
Menurut Yanuar, pelaksanaan pembangunan Proyek JTB sebagai Proyek Strategis Nasional merupakan amanat yang tidak mudah, namun demikian, sejak Pemancangan Perdana EPC GPF JTB pada 4 Januari 2019, REKIND berkomitmen untuk selalu menunjukkan profesionalisme dan kinerja terbaik.
"Dengan kolaborasi yang solid bersama PEPC, REKIND optimis target on-stream Juli 2021 dapat dicapai," tegas Yanuar Budinorman.
Direktur Utama PEPC, Jamsaton Nababan yakin bahwa di tahun 2020 PEPC dan REKIND akan bekerja sama lebih baik guna menjawab tantangan demi penyelesaian proyek JTB. Proyek bernilai US$ 1,53 miliar ini akan menghasilkan produksi rata-rata raw gas sebesar 315 MMSCFD yang disalurkan melalui pipa transmisi Gresik-Semarang.
"Optimasi desain melalui perubahan teknologi pada unit GPF menghasilkan potensi tambahan produksi hingga 20 MMSCFD, sehingga terdapat peningkatan produksi penjualan sales gas dari 172 menjadi 192 MMSCFD," ujara Jamsaton Nababan. [ito/lis]
Tag : JTB, Bojonegoro, pepc
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini