Disnakkan Perketat Pengawasan Hewan Kurban
blokbojonegoro.com | Saturday, 18 July 2020 11:00
Reporter: Muhammad Qomarudin
blokBojonegoro.com - Menjelang Idul Adha 1441 Hijriah, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) bakal menerjunkan tim untuk melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban.
Pemeriksaan tak hanya dilakukan di lokasi penjualan hewan kurban saja, tapi juga di tempat pemotongan. Hal ini untuk memastikan daging hewan kurban itu layak dikonsumsi masyarakat.
Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan, Dinas Perikanan dan Peternakan (Disnakkan) Kabupaten Bojonegoro, Sugiharti Sri Rahayu mengatakan, pemeriksaan dilakukan tidak hanya sebelum disembelih, melainkan sesudah disembelih juga dilakukan pemeriksaan. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan apakah daging kurban layak dikonsumsi oleh masyarakat.
"Tim ini yang akan menyebar untuk memeriksa hewan-hewan ke seluruh Bojonegoro,” jelasnya.
Tim yang diterjunkan, lanjut perempuan yang akrap disapa Yayuk tersebut, melakukan pemeriksaan dengan tetap menerapkan protokol pencegahan penularan Covid-19. Sebab, untuk Idul Adha tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, lantaran berada ditengah pandemi covid-19.
"Pengawasan dari tim kita tentunya dengan protokol (kesehatan), kita sampaikan ke teman-teman juga agar hati-hati,” ujarnya.
Selain itu, pemeriksaan kesehatan hewan kurban juga dilakukan di tempat pemotongan seperti rumah-rumah ibadah. Hewan kurban yang telah diperiksa dari lapak para pedagang juga bakal diberi tanda. Karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat agar membeli hewan kurban yang kondisinya sehat.
“Kita ingin masyarakat tahu bahwa hewan ini sehat atau tidak sehat. Nah, yang sehat-sehat itu nanti yang akan kita beri tanda,” kata Yayuk.
Menurut dia, selama hewan ternak itu berasal dari Jawa Timur khususnya Bojonegoro, dipastikan terbebas dari penyakit antraks. Hewan kurban yang sehat juga bisa terlihat dari kondisi fisiknya seperti tidak cacat, tidak luka, tidak diare, serta kakinya tidak pincang. Kemudian, mata hewan itu juga terlihat bersinar bukan berair, serta kondisi cuping hidung lembab.
“Kalau (cuping hidung) kering itu bisa juga bukan karena sakit, mungkin baru didatangkan jadi dehidrasi. Tapi, kalau hewan yang sakit itu sudah kelihatan, bulunya kusam tidak klimis. Kalau hewan sehat itu klimis bulunya mengilat,” imbuhnya.
Ia pun berharap kepada para pedagang hewan kurban juga memperhatikan terhadap kesejahteraan hewan, dengan cara ditempatkan di tempat yang sejuk atau tidak dipanaskan dan kehujanan. Serta, diberikan makanan yang cukup dan tidak tersiksa saat berada di lapak penjualan. [din/mu]
Tag : kurban, hewan kurban
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini