Tak Ada Pemasukan, Perawatan Wahana Wisata Pakai Dana Tahun Lalu
blokbojonegoro.com | Tuesday, 21 July 2020 19:00
Reporter: M Safuan
blokBojonegoro.com - Meski memasuki masa adaptasi kebiasaan baru di masa Pendemi Covid-19, tempat wisata di Bojonegoro belum dibuka. Oleh sebab itu, perawatan tempat wisata selama pandemi ini menggunakan dana hasil anggaran sisa tahun 2019 lalu. Seperti Wisata Waduk Grobongan (WWG) yang berada di Desa Bendo, Kecamatan Kapas.
"Sejak pandemi tidak ada pemasukan penghasilan di WWG ini," ucap Pengelola WWG Desa Bendo Kecamatan Kapas, Udin.
Udin mengungkapkan meski WWG ditutup sejak pandemi Covid 19, namun tempat wisata ini juga butuh perawatan, agar saat dibuka nanti WWG tetap nyaman dikunjungi oleh wisatawan.
"Sedangkan, selama ini untuk biaya perawatan diambilkan dana sisa hasil anggaran pengelolaan tahun 2019 lalu," ucap Udin kepada blokBojonegoro.com.
Jika hari normal, setiap minggu tempat WWG mampu memberi pemasukan sekitar 1 juta lebih dari tiket penjualan pintu masuk. Namun sejak ditutupnya tempat wisata akibat pandemi Covid 19 otomatis tidak ada pemasukan lagi.
"4 bulan WWG ini tidak pemasukan," kata Udin.
Di tempat wisata lain, yakni Wisata Agro Kebun Belimbing yang berada di Desa Ngringin Rejo, Kecamatan Kalitidu juga masih belum dibuka. Meski begitu, pedagang belimbing tetap menjual belimbing di tepi jalan besar.
"Sejak pandemi Covid 19 ini memang Wisata Agro Kebun Belimbing ditutup," Kata Kepala Desa Ringin Rejo, Sri Wigati.
Dengan begitu, pemasukan dari wisata agro selama ini otomatis nihil. Meski begitu, para penjual buah belimbing berinisiatif tetap berjualan hanya saja dalam penjualan tersebut secara online atau menggelar lapak di tepi jalan raya.
"Saat ini, wisata agro ini juga tengah mempersiapkan semua protokol kesehatan, bila mana sewaktu-waktu sudah diberikan izin untuk membuka wisata ini," pungkas Sri Wigati kepada blokBojonegoro.com.[saf/lis]
Tag : Wisata, kebun, belimbing
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini