BMKG Prediksi Puncak Hujan di Bojonegoro pada Januari 2021
blokbojonegoro.com | Wednesday, 04 November 2020 06:00
Reporter: Muhammad Qomarudin
blokBojonegoro.com - Saat ini musim hujan mulai tiba, di Kabupaten Bojonegoro awal musim hujan terjadi pada awal bulan November 2020 ini. Sedangkan puncaknya diprediksi terjadi pada Januari 2021 mendatang.
Hal itu berdasarkan perkiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Nadif Ulfia mengatakan, pada puncaknya curah hujan diperkirakan tinggi.
Ia menjelaskan, potensi bencana di Kabupaten Bojonegoro terdiri atas banjir bandang, tanah longsor, dan angin puting beliung. Serta, banjir Sungai Bengawan Solo juga turut menjadi ancaman bagi masyarakat bantaran dari sungai terpanjang di Pulau Jawa ini.
"Untuk wilayah yang rawan terjadi bencana tanah longsor ada 18 kecamatan, meliputi Kecamatan Baureno, Bubulan, Dander, Gondang, Kasiman, Kadewan, Kedungadem, Malo, Margomulyo, Ngambon, Ngasem, Ngraho, Padangan, Sekar, Sugihwaras, Tambakrejo, Temayang dan Trucuk," ujarnya, Selasa (3/10/2020).
Sedangkan, wilayah yang rawan banjir bandang terdapat di 16 kecamatan, yang meliputi Kecamatan Balen, Baureno, Bubulan, Gondang, Kedungadem, Kepohbaru, Margomulyo, Ngambon, Ngasem, Ngraho, Sekar, Sugihwaras, Sukosewu, Sumberejo, Tambakrejo dan Temayang.
"Kami juga sudah mengirimkan surat edaran ke para Camat untuk mewaspadai bencana alam tersebut," katanya.
Nadif Ulfia menambahkan, pihaknya telah melakukan sejumlah persiapan seperti pemetaan wilayah Bojonegoro yang rawan terhadap bencana alam tersebut. Selain itu, BPBD juga telah membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) yang terdiri dari beberapa instasi kepemerintahan, seperti Dinas Sosial, PMI dan beberapa instansi terkait lainya.
Oleh karena itu, BPBD mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada saat musim penghuja. Pasalnya, banyak kemungkinan bisa terjadi, seperti hanya hujan dengan intensitas tinggi yang disertai angin kencang, yang bisa menyebabkan pohon tumbang.
"Bencana alam memang tidak bisa diprediksi. Namun, warga bisa mengantisipasinya dengan sebuah persiapan dan kewaspadaan," tutup Nadif Ulfia kepada blokBojonegoro.com.[din/lis]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini