Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Masuk Musim Penghujan, BPBD Sudah Tak Lagi Menerima Permintaan Air Bersih

blokbojonegoro.com | Sunday, 08 November 2020 20:00

Masuk Musim Penghujan, BPBD Sudah Tak Lagi Menerima Permintaan Air Bersih

Reporter: Muhammad Qomarudin

blokBojonegoro.com - Masyarakat Kabupaten Bojonegoro mulai bebas dari cekaman kemarau dan bencana kekeringan. Memasuki awal musim penghujan, BPBD Bojonegoro sudah tidak lagi menerima permintaan bantuan air bersih dari masyarakat.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bojonegoro, Nadief Ulfia mengatakan, semenjak 2 November lalu beberapa desa yang menjadi langganan kekeringan telah membuat laporan berhenti meminta dropping air bersih.

"Kami sudah tidak menyalurkan lagi air bersih karena tidak ada permintaan dan ditambah saat ini Bojonegoro sudah memasuki musim penghujan," katanya.

Selama kemarau tahun ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro telah mendistribusikan sebanyak 997 tangki air bersih ke 42 desa di 16 Kecamatan yang mengalami kekeringan. Sebelumnya, pada tahun ini BPBD menyediakan sebanyak 1000 tangki air bersih dengan kapasitas 5000 liter setiap tangkinya.

Desa yang terdampak kekeringan di musim kemarau tahun ini, bisa dikatakan lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya. Sebab, pada tahun 2019 ada sebanyak 79 Desa di 22 Kecamatan di Kabupaten Bojonegoro yang terdak kekeringan.

"Selain itu, kita juga baru menerima permintaan air bersih atau menyalurkan mulai 7 September 2020 lalu," sambungnya.

BPBD menghimbau kepada masyarakat agar tetap waspada saat musim penghuja. Pasalnya, banyak kemungkinan bisa terjadi, seperti hanya hujan dengan intensitas tinggi yang disertai angin kencang, yang bisa menyebabkan pohon tumbang.

"Bencana alam memang tidak bisa diprediksi. Namun, warga bisa mengantisipasinya dengan sebuah persiapan dan kewaspadaan," imbuhnya kepada blokBojonegoro.com.

Guna mengantisipasi musim penghujan tersebut, pihaknya juga telah melakukan sejumlah persiapan seperti pemetaan wilayah Bojonegoro yang rawan terhadap bencana alam tersebut. Selain itu, BPBD juga telah membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) yang terdiri dari beberapa instasi kepemerintahan, seperti Dinas Sosial,  PMI dan beberapa instansi terkait lainya.[din/ito]

Tag : bpbd, bojonegoro, kemarau, kekeringan



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini