Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Cerita Juru Parkir saat Pandemi

blokbojonegoro.com | Saturday, 05 December 2020 14:00

Cerita Juru Parkir saat Pandemi

Reporter: Nur Muharrom

blokBojonegoro.com - Pasar besar Kota Bojonegoro memang terkenal selalu ramai setiap harinya, tapi berbeda saat ada Pandemi Covid-19 yang juga dampaknya dirasakan masyarakat Kota Migas ini.

Seperti di Pasar besar Kota Bojongeoro pengunjung pasar juga turut berkurang berbeda dari hari biasa sebelum pandemi. Alhasil banyak yang mengeluh terkait ekonomi yang menurun, tak hanya pedagang pasar, para tukang parkir yang biasa merapikan kendaraan para pengunjung pasar juga merasakan menurunnya pendapatan.

Edi 34 tahun yang tiap harinya bekerja sebagai tukang parkir mengeluh pengunjung pasar menurun hingga 50 persen akibat Pandemi Covid-19.

"Sedih soalnya pasar sekarang lagi sepi. Sehari biasanya parkiran penuh, kini turun," ucap laki-laki yang sudah bekerja sebagai juru parkir pasar kurang lebih 12 tahun ini kepada blokBojonegoro.com.

Gaji yang ia peroleh setiap bulah hanya Rp700 ribu. Selain itu ia juga ditarget dalam sehari harus mendapatkan setidaknya uang Rp230 ribu dari hasil jasa parkir kendaraan para pengunjung pasar.

Tiap hari, bapak satu anak ini mulai bekerja sekitar pukul 08.00 pagi, menunggu para pengunjung pasar masuk di area parkir yang ia jaga, saat ada kendaraan masuk utamanya roda dua, langsung ia mengarahkan ke lokasi yang kosong untuk parkir motor.

Selain itu, ia juga akan merapikan motor pengunjung agar tidak ada ruang kosong dan berharap semua lahan parkir terisi penuh dengan kendaraan yang ia jaga.

Saat lahan parkir penuh motor para pengunjung, tentu ia akan sangat bersyukur karena target yang dibebankan kepadanya bisa terpenuhi, tapi saat pandemi hal itu berbeda, lantaran pengunjung juga turus drastis.

Saat ada pengunjung pasar yang ingin keluar, ia segera membantu mencarikan kendaraan yang ada diparkiran, tak jarang menyiapkan motor agar warga mudah dan cepat bisa pulang dari pasar. Pekerjaan ini ia telateni hingga sore hari sekira pukul 17.00 Wib.

Selain Edi yang merasakan dampak dari pandemi, 24 temannya juga  mengalami hal yang sama, yaitu pendapatan dari parkir turun drastis.

Karena setoran ditarget setiap hari, kadang-kadang ia juga tak memenuhi target selama pandemi yang hingga saat ini belum tahu kapan akan selesai.

"Saat dulu warga dibatasi beraktivitas di luar, sering tak memenuhi target. Terus kadang juga tidak mendapat upah harian karena target tak saya penuhi. Untuk makan minum gini beli sendiri, ya uangnya udah habis untuk ini," ungkapnya.

Meski begitu, setiap hari Edi bekerja dengan semangat untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, walaupun gaji tak seberapa Edi selalu berusaha untuk memenuhi target yang sudah ditentukan. Ia juga mengeluhkan, terkadang ada beberapa orang yang tidak membayar parkir.

"Ada yang tidak bayar parkir juga, kebanyakan pegawai pasar sini juga tidak mau bayar. Dari pada ribut ya mending sudahlah, saya biarin saja. Soalnya orange juga marah-marah kalau ditarik parkir," imbu laki-laki asal Desa Bendo Kecamatan Kapas. [mu]

Tag : juru parki, parki pasar bojonegoro, target parkir, cerita , Vaksinasi, ingat pesan ibu, pakai masker, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun, satgas covid 19, satgas



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini