Produsen Tahu dan Tempe: Harga Kedelai Naik, Pembeli Menurun
blokbojonegoro.com | Wednesday, 10 February 2021 16:00
Kontributor: Uul Lyatin
blokBojonegoro.com - Lagi dan lagi, kini produsen tahu harus menambah kesabaran dirinya. Selain ditengah pandemi yang membuat penjualan menurun ditambah lagi harga bahan utama pembuatan tahu yang merangkak naik, membuat produsen tahu dan tempe mengeluh.
Banyaknya keluhan tersebut dikarenakan harga kedelai yang meningkat menjadi 9.600 dalam satu kilogramnya.
Ditambah lagi, masyarakat yang tidak mau menerima apabila harga tahu dinaikkan. Jadi produsen tahu harus pandai dalam meminimalisir harga agar tidak merugi.
"Harga kedelai naik, sekarang jadi lebih mahal dari sebelumnya. Satu kilogramnya 9 ribu lebih. Kita selaku produsen tahu harus pandai memutar otak agar tidak rugi," ungkap Siti Nafi'ah selaku produsen tahu yang berjualan di Pasar Kota Bojonegoro.
Siti Nafi'ah juga mengatakan bahwa selain tahu, ia juga memproduksi tempe. Sedangkan bahan utama tempe juga dari kedelai. Yang harganya sama mahalnya saat ini.
Ia mengungkapkan bagaimana caranya agar penjualannya tetap stabil dan tidak merugi. Ia mengurangi ukuran tempe dan tahu dari biasanya agar penjualannya tidak merugi. Dikarenakan pembeli tidak akan menerima bila harga tahu dan tempe naik, jadi ia mensiasati dengan mengurangi ukuran tahu dan tempe dari biasanya.
Ibu rumah tangga asal Desa Sambiroto, Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro itu berjualan di Pasar Kota Bojonegoro mulai dari pukul 9 hingga 3 sore. Ia berimbuh bawasannya dalam setiap hari, ia menghabiskan 30 kilogram kedelai untuk diolah menjadi 1 bak tahu dan 20 kilogram kedelai yang diolah menjadi 43 tempe ukuran panjang.
"Setiap hari saya menghabiskan kurang lebih 50 kilogram kedelai untuk saya olah menjadi tahu dan tempe," ujarnya.
Sementara itu, Siti Nafi'ah mengungkapkan apabila dalam satu hari tahu dan tempenya tidak habis, ia membagikan tempe dan tahu tersebut kepada kerabat dan tetangganya. Karena ia tidak mau mengecewakan pelanggannya ketika membeli tahu dan tempe olahannya.
"Harapan saya kedepan pasti sama dengan produsen yang lain. Corona segera hilang dan harga kedelai menurun. Agar pasar ramai dan penjualan kita semua stabil dan berkembang baik seperti dulu," tutupnya. [uul/ito]
Tag : harga, tempe, tahu, kedelai, pasar, bojonegoro
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini