10:00 . Rumah Baru, Harapan Baru: Satgas TMMD 125 Tuntaskan Renovasi Rutilahu di Bojonegoro   |   09:00 . Kemenag Selesaikan PPG Daljab Guru PAI 2025, Tahun Depan Bisa Terima Tunjangan Profesi   |   08:00 . Sering Overthinking? Kenali Penyebab dan Dampaknya   |   07:00 . Bolehkah Ayah Tiri menjadi Wali Nikah?   |   06:00 . Pentingnya Pola Makan Seimbang untuk Generasi Muda yang Sehat   |   22:00 . Dibalik Aklamasi Ketua Golkar Bojonegoro: Pertarungan Luar Biasa di Internal Partai   |   21:00 . KKN UNUGIRI dan DKPP Bojonegoro Bagikan 750 Bibit Sayuran di Tondomulo   |   20:00 . Nakhodai Golkar Bojonegoro Secara Aklamasi, Mas Pri Bakal Rombak Kepengurusan   |   19:00 . Hampir Sebulan Penyelidikan, Polisi Temukan Titik Terang Kasus Narkoba di Lapas Bojonegoro   |   18:00 . Kerja Lembur Satgas TMMD 125 Bojonegoro Demi Maksimalkan Pembangunan Desa   |   17:30 . Udeng Kepala di MUSDA XI Partai Golkar Bojonegoro   |   17:00 . Kolaborasi NU 3 Provinsi, Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY   |   16:30 . Mitro’atin Sampaikan Pesan Soliditas dalam MUSDA XI Golkar Bojonegoro   |   16:00 . Ngaji Bareng ASWAJA di Kedungpring, Lamongan   |   15:30 . Sajian Seni Tari dan Silat Warnai Pembukaan MUSDA Golkar Bojonegoro   |  
Tue, 19 August 2025
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Otak dan Psikologis Anak Terancam Jika Berlebihan Bermain Ponsel

blokbojonegoro.com | Thursday, 18 February 2021 07:00

Otak dan Psikologis Anak Terancam Jika Berlebihan Bermain Ponsel

Reporter:-

blokBojonegoro.com - Belajar di rumah membuat anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu mereka bermain gadget. Padahal, terlalu lama bermain ponsel dapat memengaruhi psikologis mereka.

Jadi, penting bagi mereka untuk beristirahat dari ponsel atau gadget mana pun.

Dilansir Telegraph, berikut bagaimana penggunaan ponsel atau gadget berdampak terhadap otak dan kesejahteraan psikologis anak-anak:

1. Masalah konsentrasi

Profesor psikologi kognitif di Universitas Utrecht, Belanda, Stefan Van Der Stigchel, menjelaskan bahwa pembelajaran online lebih sulit bagi anak-anak karena mereka memiliki banyak energi motorik yang perlu dikeluarkan.

"Anak laki-laki khususnya, mungkin menghabiskan begitu banyak konsentrasi untuk mencoba tetap diam selama belajar, mereka tidak memiliki energi yang tersisa untuk mendengarkan apa yang diajarkan," tuturnya.

2. Kecanduan

Beberapa ahli percaya bahwa ponsel sama adiktifnya dengan junk food.

Dosen kesehatan anak dan psikolog Aric Sigman, khawatir bahwa ponsel dapat mengalihkan anak-anak dari aktivitas penting lain, seperti olahraga dan sosialisasi tatap muka, yang penting untuk perkembangan mereka.

"Kekhawatirannya adalah apakah penggunaan (ponsel) yang intensif ini akan menjadi masalah ketergantungan pada level yang lebih tinggi setelah lockdown berakhir," ujar Sigman.

3. Harga diri jatuh

Penelitian terbaru oleh Education Policy Institute menemukan adanya hubungan antara penggunaan media sosial berat dengan kesejahteraan dan harga diri yang buruk di antara kaum muda.

Terlebih pada anak gadis yang banyak menderita depresi dan putus asa.

"Selama lockdown, anak-anak menghabiskan lebih banyak waktu di media sosial. Tanpa pertemuan langsung di kehidupan nyata, mereka dapat berpikir, "Hidupku tidak seperti itu. Apa yang kurang dari ku?'," tandas psikolog klinis anak Angharad Rudkin.

*Sumber: himedik.com

Tag : pendidikan, kesehatan, ponsel, anak



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat