20:00 . Hasil Autopsi Jenazah Korban Pembacokan di Bojonegoro: Luka Tembus Otak Besar   |   19:00 . Kondisi Terkini Tiga Korban Pembacokan di Bojonegoro   |   18:00 . Pelaku Pembacokan di Bojonegoro Diancam Hukuman Mati   |   16:00 . Diamankan Polisi, Begini Motif Pelaku Pembacokan di Bojonegoro   |   12:00 . Pertahankan Stamina Prajurit, Kodim Bojonegoro Gelar Garjas Periodik   |   11:00 . Geger! Warga Bojonegoro Bacok Ketua RT hingga Meninggal   |   09:00 . Tiga Truk Terlibat Kecelakaan Karambol di Jalan Bojonegoro-Ngawi   |   20:00 . Pemred Beritajatim.com Dwi Eko Lokononto, Tokoh Pers Jatim Tahun Ini   |   12:00 . Atlet Muaythai Sangsaga Fight Camp Bojonegoro Raih Juara Umum 2 Open se-Jawa   |   11:00 . Menjaga Alam Ringintunggal: Perjuangan Warga Melawan Tambang Ilegal   |   09:00 . Tak Kuat Nanjak, Truk Muat Pupuk Terguling di Jalan Bojonegoro-Ngawi   |   19:00 . Momen Pererat Silaturahmi dan Komitmen Tingkatkan Pelayanan   |   18:00 . Kacabdindik Wilayah Bojonegoro Apresiasi Prestasi Siswa di Ajang LKS Provinsi 2025   |   16:00 . Anggun dalam Budaya dan Modernitas, KKI DPC Bojonegoro Gelar Diklat Table Manner   |   11:00 . Transaksi Barang di Shopee Makin Mudah Lewat Agen Mesin EDC BRILink   |  
Wed, 30 April 2025
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Tahun 2020, 30 SD Merger, untuk 2021 Masih Dipetakan

blokbojonegoro.com | Thursday, 25 February 2021 14:00

Tahun 2020, 30 SD Merger, untuk 2021 Masih Dipetakan

Reporter: Muhammad Qomarudin

blokBojonegoro.com - Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro saat ini sedang melakukan pendataan Sekolah Dasar (SD) yang kekurangan peserta didik. Langkah tersebut kemungkinan besar, bisa berujung pada penggabungan (Marger) SD di Kabupaten Bojonegoro.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro, Lasuri mengatakan, pendataan dilakukan di satu wilayah yang terdapat dua atau lebih lembaga Sekolah Dasar (SD) yang berdekatan dan kekurangan murid. Apabila semua data diterima, kata dia, akan dilakukan pengkajian lebih lanjut.

"Hingga kini kami belum bisa memastikan berapa jumlah SD di Bojonegoro yang mengalami kekurangan murid karena masih dilakukan pendataan," ujar Lasuri.

Dirinya menjelaskan, ada beberapa poin yang diharuskan lembaga untuk digabungkan menjadi satu, seperti lembaga tersebut berada disatu wilayah dan kekurangan peserta didik. Selain itu, jumlah peserta didik di dalam satu rombongan sekolah minimal berjumlah 20 siswa.

Aturan soal jumlah minimal peserta didik dalam satu rombongan belajar dijelaskan lewat Permendibud nomor 17/2017 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Pada TK, SD, SMP, SMA, SMK atau bentuk lain yang sederajat. Pada Pasal 24 dijelaskan bahwa jumlah peserta didik dalam satu rombongan belajar untuk tingkat SD, SMP, dan SMA minimal 20 siswa, sedangkan SMK minimal 15 siswa.

"Ada juga sebuah catatan yang tidak diharuskan lembaga sekolah walaupun kekurangan peserta didik, seperti lembaga tersebut jauh dari lembaga lain, sehingga ada sebuah pertimbangan," sambung Lasuri.

Ia mengakui pendataan itu kemungkinan bakal bermuara pada penggabungan SD. Penggabungan tersebut akan dicarikan pada SD terdekat sehingga jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah siswanya.

Tak hanya peserta didik saja yang bakal digabungkan jika terjadi sebuah marger, para pendidik yang berada didalam satu lembaga tersebut dipastikan juga ikut mengajar dilembaga tersebut. Akan tetapi hal tersebut juga melihat kekurangan pendidik didalam lembaga yang marger tersebut.

"Jika kuota pendidik didalam lembaga sudah terpenuhi, maka pendidik yang sebelumnya mengajar disekolah berbeda akan ditempatkan dilembaga lain yang kekurangan seorang pendidik," sambung Lasuri.

Pada tahun 2020 Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro juga telah menggabungkan sebanyak 30 Sekolah Dasar menjadi 15 Sekolah Dasar. Hal itu dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan mutu pendidikan yang kualitas.

"Mulai tahun 2010 kita sudah melakukan penggabungan lembaga sekolah di Bojonegoro yang kekurangan peserta didik, seperti tahun 2010 total ada 28 lembaga, 2013 ada total ada 19 lembaga, tahun 2015 total ada 30 lembaga dan tahun 2020 total ada 15 lembaga," pungkasnya.[din/lis]

 

Tag : Sekolah, SD, merger



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

  • Monday, 21 April 2025 15:00

    Semarak Kartini Meriahkan Desa Tejo

    Semarak Kartini Meriahkan Desa Tejo Dalam rangka memperingati Hari Kartini, seluruh lembaga pendidikan yang ada di Desa Tejo, Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro, menggelar kegiatan Semarak Kartini yang berlangsung meriah dan penuh semangat, Senin pagi (21/4/2025)...

    read more

Lowongan Kerja & Iklan Hemat