Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Di Tangan Totok, Bonsai Endemik Bojonegoro Jadi Indah dan Berharga Fantatis

blokbojonegoro.com | Tuesday, 02 March 2021 14:00

Di Tangan Totok, Bonsai Endemik Bojonegoro Jadi Indah dan Berharga Fantatis

Reporter: Muhammad Qomarudin

blokBojonegoro.com - Kebanyakan masyarakat pada umumnya, lebih memilih bonsai yang sedang naik daun ataupun jenis bonsai dengan 'embel-embel' impor dari luar daerah, lantaran dirasa mempunyai nilai ekonomis lebih tinggi dan juga memiliki nilai keindahan dibanding jenis bonsai lokal. Namun, hal itu tidak berlaku bagi Totok Sujatmiko (43), warga Kelurahan Sumbang, Kecamatan Kota, Kabupaten Bojonegoro.

Pria kelahiran tahun 1978 silam tersebut lebih memilih mengembangkan jenis bonsai endemik Kabupaten Bojonegoro. Menurutnya, bonsai endemik Bojonegoro tumbuhnya lebih subur lantaran jenis iklim dan tanah cocok dengan kondisi di Bojonegoro, sehingga tidak memerlukan rekayasa lagi.

"Tanaman endemik di Bojonegoro juga cukup indah dan tidak kalah dengan jenis tanaman lain dari luar daerah yang bisa dijadikan bonsai," ungkap Totok Sujatmiko.

Pada dasarnya, kata Totok, semua tanaman bisa dibonsaikan. Asalkan, daunnya kecil, memiliki batang keras dan mempunyai umur yang relatif panjang.

Di Kebun Bonsai milik Totok yang berada di Gang Sawahan, Kelurahan Sumbang, terdapat ribuan tanaman bonsai. Salah satunya adalah tanaman bonsai endemik Kabupaten Bojonegoro, seperti Serut, Loa, Beringin, Ileng-Ileng, Trenggulu dan masih banyak lagi.

Pria yang sudah menekuni seni mengkredilkan tanaman sejak tahun 2005 silam ini mengaku, berbagai jenis bonsai sebagian besar ia dapat dari 'Dangkel' atau mengambil beserta akarnya dan mencangkok. Namun, untuk mendangkel sendiri Totok tidak sembarangan mengambil tanaman, tetapi terlebih dahulu memilah dan memilih tanaman yang akan diambil.

"Bonsai itu bukan jenis tetapi proses, kita ambil pohon itupun tidak sembarangan tetapi yang mempunyai karakter, sehingga mempercepat proses pembuatan itu sendiri," sambung Totok.

Terkait perawatan bonsai Totok mengaku lebih mudah perawatan bonsai endemik Bojonegoro dibanding dengan endemik luar daerah. Ia mencontohkan seperti perawatan tanaman bonsai 'Anting Putri' yang bukan berasal dari Bojonegoro, ternyata membutuhkan perawatan khusus. Bahkan, dari beberapa kali percobaan hasilnya kurang begitu bagus.

"Beda dengan bonsai endemik Bojonegoro yang perawatanya lebih enak dan mudah dan tidak memerlukan perawatan khusus," ungkap Totok.

Harga tanaman Bonsai yang ia kembangkan sendiri, mempunyai harga yang bervariasi mulai dari Rp10 ribu hingga Rp25 Juta, tergantung keindahan tanaman Bonsai. Akan tetapi menurut Totok, soal harga itu relatif, tergantung apakah bonsai sudah jadi, bonsai dangkelan, harga bahan atau harga jenis.

Para pembeli sendiri datang dari berbagai daerah, mulai dari Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten sekitar hingga pembeli dari luar provinsi, mulai dari Jawa Tengah, Jawa Barat hingga Provinsi Bali.

"Kalau pembeli dari mana-mana mas, kemarin ada juga pembeli dari Kabupaten Ciamis, Kabupaten Kebumen hingga Bali, tetapi saya mengirimnya melalui pos karena saat ini kan masih masa pandemi dan itupun menjadi tantangan tersendiri karena was-was apakah barang bisa sampai dengan utuh atau tidak," pungkasnya.[din/ito]

Tag : bonsai, bojonegoro, sumbang



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini