Catatan 1 Tahun Covid-19 di Bojonegoro
Kasus Covid-19 di Bojonegoro, Mulai Ramai Kabar di WAG hingga Kasus Terus Menurun
blokbojonegoro.com | Saturday, 13 March 2021 15:00
Reporter: Parto Sasmito
blokBojonegoro.com - Awal mula kasus Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) di Indonesia, diumumkan Presiden RI Joko Widodo, setelah adanya dua orang di Indonesia yang positif terjangkit virus corona, Senin, 2 Maret 2020 silam.
Di Kabupaten Bojonegoro sendiri, mulai ramai setelah beredar kabar berdasarkan surat edaran dari Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Timur, tertanggal 3 Maret 2020, salah satu warga Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur, dinyatakan suspect Virus Corona, Kamis (5/3/2020).
Humas Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro dr. Fitri Munira Pitaloka, saat itu menjelaskan, kemungkinan surat yang dikeluarkan oleh PMI Jawa Timur tersebut adalah warga yang sebelumnya dikarantina di Kepulauan Natuna dan salah satunya warga Kabupaten Bojonegoro. Akan tetapi, lebih lanjut sudah dinyatakan sehat dan sudah keluar dari masa pemantauan sejak 20 Februari 2020.
Kemudian, Jumat (13/3/2020) di WhatsApp Group (WAG) ramai beredar dikabarkan ada pasien rujukan dari wilayah barat Kabupaten Bojonegoro yang suspect Corona. Plt. Kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro, dr. Ani Pujiningrum saat itu menjelaskan, Hasil dari pemeriksaan dokter pasien dari wilayah barat Bojonegoro itu sakit Pneumonia yang disebabkan bakteri. Namun, karena prosedur penanganan dan standar protokolnya harus diisolasi terlebih dahulu.
Update kondisi wilayah di Jawa Timur, Jumat (20/3/2020) ada 2 Kota dan Kabupaten 'Merah', namun tidak termasuk Bojonegoro. Bupati Bojonegoro, Anna Mu'awanah juga menegaskan, tidak ada Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang sempat ramai disalah artikan.
"Di Bojonegoro ada 10 Orang Dalam Pemantauan (ODP), beberapa waktu lalu sebelum ada imbauan studi tur di daerah 'Merah' corona," kata Bupati Anna saat itu.
Mereka yang berstatus ODP itu, setelah pulang ke Bojonegoro, dilakukan pemeriksaan dan terus dilakukan pemantauan kondisi kesehatan.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk terus menjaga lingkungan, kebersihan dan kesehatan. Serta taat pada protokol kesehatan. Setelah bepergian ke luar harap lapor dan menghindari aktifitas di luar rumah berlebihan," imbau Bupati Anna.
Untuk mewujudkan ketentraman dan ketertiban, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melakukan upaya-upaya pencegahan dan meminimalisir penyebaran Covid-19. Bupati Bojonegoro, Anna Mu'awanah melalui Instruksi Bupati Nomor 2 Tahun 2020 tentang Kejadian Luar Biasa (KLB) Non alam dalam rangka pencegahan penyebaran virus corona (Covid-19), mengintruksikan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro agar menyampaikan kepada peserta didik mulai tingkat TK, PAUD, dan SMP baik negeri maupun swasta, agar belajar di rumah masing-masing mulai Senin (16/3/2020) sampai Sabtu (21/3/2020).Namun tidak berlaku bagi pendidik dan tenaga kependidikan.
Pada Jumat (20/3/2020) ada sebanyak 5 pasien lebih yang diisolasi di RSUD Sosodoro Djatikusumo, Bojonegoro. Sesuai prosedur penanganan Covid-19, warga yang dirujuk ke RSUD langsung dilakukan isolasi. Setelah sampel yang diambil dan diuji di Surabaya keluar, maka pasien dinyatakan negatif langsung dipindah ke perawatan biasa. Semuanya yang dirujuk dari Puskesmas, telah diperiksa lebih lanjut, dinyatakan negatif. Rata-rata sakitnya Pneumonia.
Untuk langkah antisipasi Covid-19, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro pada Sabtu (21/3/2021) membentuk tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, mulai tingkat Kabupaten hingga Desa.
Sementara itu, sudah ada kasus Orang Dalam Pantauan (ODP), yakni warga Kecamatan Sumberrejo yang dirawat di RSUD Sumberrejo. Yakni Ibu Rumah Tangga (IRT) meski tidak bepergian ke luar negeri, namun suaminya yang baru pulang dari Korea, dan ibu pasien pulang dari umroh. Sabtu (21/3/2021) dipastikan kondisi pasien terus membaik. Meski demikian, Dinkes Bojonegoro seusai SOP, tetap memantau kesehatan pasien dan keluarganya.
Seiring waktu, jumlah ODP terus bertambah setiap harinya. Dari tanggal 20 Maret baru 10 orang, tanggal 24 Maret sudah ada 29 ODP. Selanjutnya, pada 27 Maret, ada satu orang yang ditetapkan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP), yakni warga di Kecamatan Balen. Hari berikutnya, PDP asal Kecamatan Balen meninggal dunia.
Kasus positif Covid-19 di Bojonegoro dimulai dengan adanya 1 orang di Kecamatan Balen pada Jumat (10/4/2020). Sedangkan Pasien Dalam Pemantauan (PDP 1 orang, dan ODP sebanyak 113 orang, serta 66 selesai dala pemantauan.
Jumlah kasus Covid-19 tersebut, setiap harinya terus mengalami perubahan dengan adanya pasien yang dinyatakan sembuh, tambahan kasus baru, dan pasien meninggal dunia. Hingga pengujung tahun 2020, ada 227 orang yang masih dinyatakan positif Covid-19. Di akhir tahun tersebut, sebanyak 1287 orang di Kabupaten Bojonegoro telah terkonfirmasi positif Covid-19. Sedangkan kumulatif pasien sembuh, ada sebanyak 967 orang, dan pasien meninggal ada 93 orang. Sementara suspect ada 332 orang.
Masuk di 2021 perlahan jumlah kasus di Kabupaten Bojonegoro terus menurun. Data diperbarui mulai tahun 2021, per 31 Januari 2021 kasus aktif menjadi 102 orang. Kemudian dalam waktu 2 bulan di tahun ini, ada 33 pasien Covid-19, sedangkan kasus aktif hingga akhir Februari 2021 menjadi 54 orang.
Data tercatat sementara ini hingga Jumat (12/3/2021), kasus aktif masih 48 orang. Data kumulatif mulai 1 Januari 2021, ada 1226 orang terkonfirmasi positif, pasien sembuh sebanyak 1141, dan 37 pasien meninggal dunia. Sedangkan kasus suspect 174.
Meski jumlah kasus terus menurun, Pemerintah terus mengimbau untuk terus dislpin menerapkan protokol kesehatan dengan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan, serta mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Hal itu sebagai upaya untuk terus menekan penyebaran Covid-19, khususnya di Kabupaten Bojonegoro.
Tag : ingat pesan ibu, pakai masker, covid 19, virus corona, satgas covid 19, lawan covid 19, lawan corona, satgas, pembatasan kegiatan, vaksin, jatah vaksin bojonegoro, jaga jarak, hindari kerumunan, cuci tangan pakai sabun, vaksinasi
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini