Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Dua Versi Sejarah Terbentuknya Penamaan Gajah Bolong Baureno

blokbojonegoro.com | Sunday, 21 March 2021 09:00

Dua Versi Sejarah Terbentuknya Penamaan Gajah Bolong Baureno

Reporter: Lizza Arnofia

blokBojonegoro.com - Ada dua versi sejarah terbentuknya penamaan Gajah Bolong, yakni sebuah nama Jalan yang berada tepat di Dusun Mongkrong, Desa Baureno, Kecamatan Baureno Bojonegoro.

Penamaan Gajah Bolong awal mulanya diambil dari sebuah mitos cerita masyarakat adanya lubang sebesar gajah dewasa, yang digunakan sebagai perjalanan spiritual. Lubang tersebut membentang kurang lebih 200 meter dibawah tanah kosong, yang saat ini menjadi taman Gajah Bolong.

Dan menuju sendang atau saat ini merupakan tempat untuk kantor Kecamatan Baureno. Kedua tempat tersebut hanya terpisah oleh Jalan Raya Babat-Bojonegoro.

Salah seorang pengurus RT Dusun Mongkrong, Abdul Rohman menceritakan dahulu sendang tersebut atau saat ini digunakan sebagai Kantor Kecamatan Baureno, para warga sekitar menggunakannya untuk acara Nyawiji Ing Pangeran Alis atau biasa disebut dengan nyadran.

"Kantor Kecamatan itu dulunya sendang dan ada kuburannya juga, disitu dulu dipakai acara nyadran oleh warga sekitar," cerita Abdul Rahman.

Masih kata Abdul Rahman, konon lubang tersebut nyata adanya namun hanya digunakan sebagai perjalanan spiritual. Dan di bawah kantor Kecamatan Baureno hingga saat ini diyakini masih ada air yang mengalir seperti sebuah sendang.

"Konon lubang tersebut nyata tetapi diyakini sebagai perjalan spiritual. Dibawah kantor Kecamatan pun juga katanya masih ada air mengalir seperti sungai," imbuhnya.

Versi kedua mengenai patung gajah yang berada di depan persis rumah tua berpagar hijau dan menghadap ke arah selatan. Dan berada tepat di sisi barat penamaan perempatan Gajah Bolong, Dusun Mongkrong, Desa Baureno, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro.

Patung Gajah Bolong tersebut konon dibangun oleh pria bernama Alm. Mbah Sudjono, ia merupakan pemilik rumah dengan gaya arsitektur kuno. Ketika terjadi perang agresi militer Belanda, patung Gajah tersebut ditembak oleh para penjajah Belanda sehingga patungnya berlubang.

"Patung tersebut dibangun sejak zaman Belanda, pernah kena mortir akhirnya berlubang. Akhirnya sampai sekarang warga menyebutnya Gajah Bolong dalam bahasa jawa," tegas Abdul Rahman.

Dari beberapa mitos mengenai sejarah terbentuknya penamaan Gajah Bolong tersebut Abdul Rahman mengatakan semua keyakinan tergantung pada masing-masing individu.

Sebab Almarhum Mbak Sudjono membangun patung Gajah itu supaya memiliki ciri khas atau ikonik dan tidak melenceng. Maksudnya supaya masyarakat tidak berfikiran negatif.

"Lubang sebesar Gajah tersebut merupakan mitos dalam versi spiritual, sedangkan patung Gajah itu versi nyatanya. Tergantung kepercayaan masyarakat seperti apa menyakini," tutur Pak RT.

Hingga kini, patung ikonik Gajah Bolong tersebut mampu melintas zaman. Sejak zaman kolonial Belanda hingga saat ini masih berdiri kokoh dan dikenang oleh masyarakat.

"Generasi saat ini bisa melihat dan mencermati adanya sejarah pergolakan dengan Belanda, di kawasan Kecamatan Baureno," pungkasnya. [liz/lis]

 

 

 

 

 

Tag : Gajah bolong, nama



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini