21:00 . Muhammadiyah Bojonegoro Serukan Pilih Cabup yang Bersedia Dengar Suara Rakyat   |   19:00 . Dipindah ke Lapas Bojonegoro, Napi Teroris Dikawal Ketat Densus 88 AT Polri   |   16:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z, Acara untuk Generasi Muda Bojonegoro   |   14:00 . Tim PkM Dosen UNUGIRI Berikan Pendampingan P5 dan PPRA di Lembaga Pendidikan   |   13:00 . Wujudkan Lansia Bermartabat, PD 'Aisyiyah Bojonegoro Gelar Lokakarya Kelanjutusiaan   |   12:00 . Tim KKN 44 UNUGIRI Observasi di Desa Grabagan   |   06:00 . Menilik Pasukan Kopi Rakyat Jelita Pada Kompetisi Nyethe Rokok Kenduri Cinta 2 Wahono-Nurul   |   21:00 . Barisan Muda Bangga Bojonegoro Siap Menangkan Wahono-Nurul   |   20:00 . Setyo Wahono ajak Ketum PP.Ansor, Addin Jauharudin Bermain Fun Badminton   |   19:00 . Empat Kades Terdakwa Korupsi Pembangunan Jalan di Bojonegoro Dituntut 5 Tahun Penjara   |   18:00 . Diduga Tak Sesuai Spesifikasi, Dua Pembangunan Jalan di Bojonegoro Disidik Kejaksaan   |   17:00 . Judi Online Sebabkan 978 Pasangan di Bojonegoro Cerai   |   16:00 . Jumping Teknologi, Wenseslaus Manggut: Tantangan dan Peluang Industri Media Digital   |   15:00 . Suwarjono: Media Lokal saat ini Tidak Baik-baik Saja, Inilah Tantangan di Tengah Digitalisasi   |   14:00 . Wakil Wamen Komdigi Nezar Patria Lantik Pengurus AMSI Jatim 2024-2028   |  
Fri, 22 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Tradisi Colok-colok Malam Songo Jelang Idul Fitri

blokbojonegoro.com | Tuesday, 11 May 2021 19:00

Tradisi Colok-colok Malam Songo Jelang Idul Fitri

Reporter: Lizza Arnofia

blokBojonegoro.com - Tradisi setiap tanggal 29 ramadhan atau di sebut dengan malem songo oleh sebagian besar masyarakat islam - Jawa di Nusantara selalu di tandai dengan menyalakan lampu minyak atau bisa juga obor.

Diyakini tradisi colok-colok malem songo merupakan petunjuk jalan pulang bagi arwah nenek moyang, atau menjadi jalan penerang saat menjengguk keluarga yang masih hidup, biasanya colok-colok terpasang di pinggir jalan dan sekitar rumah.

Colok-colok ini berupa sebatang kayu kecil berukuran sekitar 60 hingga 100 centimeter yang ujungnya dibungkus kain bekas dan dilumuri minyak tanah, kemudian dinyalakan dengan api.

"Seiring perubahan zaman ada perbedaan antara obor yang digunakan ketika tempo dulu dengan sekarang. Saat ini obor digantikan dengan ublik, sebuah botol kaca yang diisi minyak tanah dan diberi sumbu," ungkap Adib Nurdiyanto salah satu warga.

Di Desa Mojodeso Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, tradisi colok-colok pada malam songo diperingati dengan sederhana di tengah Pandemi Covid-19. Tidak ada pentas seni dan musik tradisional seperti tahun sebelumnya, hanya menyalakan obor di depan rumah.

Nyala colok tersebut memiliki filosofi menjadi petunjuk jalan pulang bagi mereka yang telah meninggal dunia, dari rumah masa depan (kuburan) kemudian berjalan pulang menuju rumah yang dulu sempat ia tinggali.

"Setelah nyala api dari colok-colok padam. Diyakini mereka akan kembali ke alam abadi. Karena itu, semua ini menjadi pengingat bahwa setiap orang akan kembali kepada Tuhan," pungkasnya. [liz/mu]

Tag : tradisi colok colok, idul fitri, ramadan, ramadhan



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat