Komisi B Hearing Bareng Disperta dan Dinas PU SDA
blokbojonegoro.com | Thursday, 20 May 2021 20:00
Reporter: Lizza Arnofia
blokBojonegoro.com - Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro menggelar Rapat Kerja (Raker) dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bojonegoro serta Dinas PU SDA terkait kebutuhan air dalam musim tanam padi bulan Mei.
Ketua Komisi B, Sally Atyasamsi merespon terkait banyak petani yang mengeluh kekurangan air, di antaranya Kecamatan Sumberejo, Kanor, Balen, Sukosewu dan Kapas. Sebab beberapa kecamatan telah masuk musim tanam padi yang kedua.
"Hari ini kami melakukan raker dengan SKPD terkait, pihaknya juga telah menyampaikan bahwa stok air pada wilayah tersebut selama ini menggunakan air baku yang bersumber dari waduk pacal," ungkapnya.
Yang mana pada kondisi saat ini waduk pacal dalam satu musim Kapasitasnya 24 juta kubik, dan masih tersisa sekitar 16 juta yang akan dialirkan selama 20 hari kedepan. Jika mengacu pada kebutuhan air baku tahun lalu, sebenarnya masih dalam taraf cukup.
"Mudah-mudahan saja kemarau saat ini tidak cukup panjang, katakanlah ada hujan itu pun sudah bisa tertolong," sambungnya.
Diperkirakan pula jika HAS hari ini terdapat koordinasi dengan induk HIPA dan juga HIPA gabungan untuk membagi air yang ada ini dengan bijak. Jika tahun lalu stok dari waduk pacal sekitar 21 juta itu mencukupi, seharusnya dengan jumlah 23 yang sekarang diharapakan bisa mencukupi.
"Sekali lagi kami harapkan kerjasama antara HIPA induk dengan HIPA gabungan untuk mengawal distribusi air di setiap saluran. Nantinya juga akan dijadwalkan mulai hari ini dan mulai tiga hari terakhir sudah terjadwal, ditambah 20 hari kedepan yang stoknya 16 juta tadi," imbuhnya.
Apabila memetakan untuk daerah timur, saat ini hampir tidak memiliki sumber yang lain. Bahkan beberapa kecamatan ini selama musim tanam hanya mengandalkan dari waduk pacal.
Yang pertama kita manfaatkan tahun ini sebesar 16 juta yang akan di distribusikan mulai dari 3 hari terhitung hari ini, ditambah 20 hari ke depan.
"Kedepannya kita juga melakukan pemantauan persiapan terhadap waduk gongseng yang konstruksinya sudah selesai di tahun ini. Dan perencanaan mulai bulan Juni akan dilakukan pengisian," ujar Ketua Komisi B.
Kemudian, waduk pacal yang telah terhitung 23 juta kubik tentu akan mampu mencukupi kebutuhan air sampai wilayah Kecamatan Kepohbaru.
"Kami mengimbau kepada rekan-rekan HIPA khususnya agar bijak terhadap penggunaan air. Sebab HIPA dan petani harus saling bersinergi," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas PU SDA, Tedjo Sukmono menambahkan, keadaan ini dengan kebutuhan ketersediaan air khususnya di wadul pacal dan sebelum merapat dinas sudah mengambil langkah terlebih dulu.
Di antaranya merapatkan semua HIPA ke pipa balai besar yang memiliki waduk, kemudian provinsi. Dari camat dan atas kesepakatan semua.
"Dari hasil rapat nantinya akan menambah kuota atau memperpanjang kebutuhan air agar bisa sampai di Kepohbaru. Kita akan coba 5 hari ini," kata Tedjo Sukmono.
Air yang ada sekarang kemarin sudah terisi penuh sebanyak 23 juga, saat ini tersisa 16 juta meter. Nantinya akan disisakan 1 hingga 2 juta pada musim tanam ketiga berupa palawija sekitar 7 juta.
"Yang sudah tertanam akan kami utamakan, kami petakan dan telah ada kesepakatan dari Kecamatan Kepohbaru bahkan HIPA gabungan," ucapnya.
Nantinya dari HIPA selaku koordinator HIPA gabungan juga akan terus meminta dukungan kepada camat untuk mengajukan kebutuhan air. Apabila kurang juga akan ditindaklanjuti oleh UPT Provinsi dan disampaikan ke balai Pusat.
"Yang kami harapkan kebutuhan air sedikit jangan menanamnya padi, jika mampu Palawija atau tanaman yang tidak membutuhkan banyak air. Dikhawatirkan jika nanti air waduk pacal habis, kemudian terjadi kerusakan. Karena waduk pacal ini usianya 83 tahun dan harus dirawat dengan baik konservasinya," pungkasnya. [liz/mu]
Tag : petani, kekeringan, air
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini