Jembatan Glendeng Kembali Diportal, Pengguna Jalan Jadi Was-Was
blokbojonegoro.com | Monday, 28 February 2022 13:00
Retakan sisi barat jembatan yang sudah sedikit diurug pedel. Tampak pekerja sedang menurunkan pedel di sisi timur. (Anang/blokbojonegoro.com)
Reporter: M. Anang Febri
blokBojonegoro.com - Belum genap sebulan akses jembatan Glendeng dibuka untuk R2 dan R4, kini akses Bojonegoro ke Tuban selatan kembali dibatasi dengan portal.
Akses Jembatan Glendeng kembali diportal, bukan tanpa sebab. Melainkan terdapat keretakan bangunan pada bagan jembatan tahun 90-an itu.
Tak ayal, diportalnya akses jembatan tersebut membuat banyak pengguna jalan jadi was-was. Banyak dari mereka yang khawatir, bilamana ada kemungkinan terburuk hingga jembatan ditutup total karena perbaikan penuh.
"Jadi khawatir kalau ditutup. Mutar lagi dong," kata Dyah, pengguna jalan asal Kecamatan Soko yang sehari-hari beraktivitas di Bojonegoro, Senin (28/2/2022).
Sebagai pengguna Jembatan Glendeng, dia mengaku masih cukup aman untuk melintas jembatan. Sebab adanya portal memungkinkan kenderaan R2 dan R4 lewat dengan hati-hati, dan R6 tak bisa lewat. Namun begitu, dua portal yang ada di utara dan selatan Jembatan Glendeng sedikit banyak menyulitkan pengendara R4 yang kurang hafal sela medan jalan.
"Masih bisa lewat. Tapi sepertinya banyak mobil yang agak kesusahan lewat portal ini," lengkapnya lagi.
Dikutip dari laman blokTuban.com pada Minggu (27/2/2022) kemarin, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PUPR, PRKP) Agung Supriyadi menanggapi soal retakan di bagan Jembatan Glendeng yang baru dibuka untuk R4 pada 4 Februari 2022 lalu.
Agung menuturkan bahwa bangunan bawah yang mengalami keretakan wajib diperbaiki oleh rekanan. Hal itu dikarenakan masih dalam masa pemeliharaan sampai bulan Juli 2022.
Selain kondisi tanah yang terus beresiko gerak, Agung juga menilai sebab lainnya yaitu banyak kendaraan yang melebihi tonase melintasi jembatan tua tersebut.
Tekanan kendaraan terus menerus pada kontruksi jembatan yang berusia 30 tahun lebih itu, membuat kontruksi di bawahnya tidak mampu menahannya.
Sementara itu pantauan lapangan tim blokBojonegoro.com, bagan jembatan sebelah utara di sisi barat yang merupakan bangunan finishing drainase jembatan mengalami retak dan renggang.
Bangunan finishing sisi barat jembatan itu mengalami retak dengan total panjang sekitar 20 meter lebih ke pusat bawah penyangga jembatan terusan, dan renggang dengan lebar sekitar setengah meteran.
Sedangkan di bangunan sisi timur, tembok yang menyangga tanah antara rumah warga dan bantaran sungai Bengawan Solo mengalami retak dengan panjang sekitar 5 meter. Terlihat juga pada sisi ujung sudut tembok, bangunan mengalami sedikit ambrol hingga rangka besi tampak telanjang.
"Sudah dipasang portal sejak kemarin. Jadi ya hati-hati, jembatannya retak," kata Mbak Pah, warga sekitar Desa Simo, Kecamatan Soko. [feb/lis]
Tag : Jembatan, ambrol, Glendeng
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini