Bakorwil Gelar Rakor Sinkronisasi Percepatan Penanganan Kemiskinan Ekstrim
blokbojonegoro.com | Tuesday, 06 September 2022 19:00
Reporter : Lizza Arnofia
blokBojonegoro.com - Sebuah realita yang ada bahwa sampai dengan saat ini angka kemiskinan di Indonesia. Begitu juga di Provinsi Jawa Timur masih tinggi, yang artinya masih banyak penduduk belum sejahtera.
Perlu diketahui, jumlah penduduk miskin berdasarkan data yang dirilis tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Bulan Maret 2020, bahwa jumlah penduduk miskin di Provinsi Jawa Timur sebesar 4.419.100 jiwa (11,40 %).
"Lebih tinggi dari rata-rata Nasional yang sebesar 9.78%. Sedangkan jumlah penduduk miskin ekstrem sebesar 1.812.210 jiwa (4.5%). Dan juga lebih tinggi dari rata-rata Nasional sebesar 3.9%," ungkap Kepala Bakorwil, Agung Subagyo.
Meski data dari sumber yang sama, pada bulan Maret 2021 bahwa kemiskinan ekstrim di Jawa Timur mulai menurun. Namun kondisi tersebut belum cukup signifikan untuk menurunkan jumlah penduduk miskin ekstrim Jawa Timur.
Yaitu sebesar 4.4% di atas rata-rata Nasional. Seiring dengan hal tersebut Presiden RI Joko Widodo tetap mewanti-wanti, bahwa kemiskinan ekstrim tahun 2024 harus sebesar 0%.
"Dari data dengan sumber yang sama, Kabupaten/Kota di Wilayah Kerja Bakorwil Bojonegoro. Meliputi Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Gresik, Mojokerto, Jombang, Nganjuk dan Mojokerto. Ternyata memiliki konsentrasi penduduk miskin ekstrim cukup tinggi," paparnya.
Selanjutnya, di bulan Maret data tahun 2020 menegaskan bahwa penduduk miskin ekstrim sejumlah 476.880 jiwa atau 26.3% dari jumlah penduduk miskin ekstrim Provinsi Jawa Timur.
Bahkan beberapa waktu yang lalu, tim monitoring dan evaluasi Bakorwil Bojonegoro bersama dengan tim koordinasi penanggulangan kemiskinan (TKPK) Kabupaten/Kota di Wilayah Kerja Bakorwil Bojonegoro. Turut melakukan monitoring dan evaluasi terkait dengan upaya penanganan kemiskinan ekstrim.
Dari kegiatan tersebut diperoleh data secara umum, diantaranya serangkaian program kebijakan penanganan kemiskinan ekstrim yang telah dicanangkan oleh Pemerintah maupun Pemda. Ada PKH, BPNT, BST, KIP hingga BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan.
"Di wilayah Bakorwil Bojonegoro telah dilaksanakan cukup baik dengan dukungan stakeholder. Namun akselerasinya masih belum signifikan untuk mengurangi kemiskinan. Tentu, hal ini menjadi kesadaran kolektif bahwa ada beberapa hal yang mesti dilakukan dalam upaya pengurangan angka kemiskinan ekstrim," tutupnya. [liz/ito]
Tag : Bakorwil, Bojonegoro
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini