Proses Tumbuhnya Bunga Bangkai
blokbojonegoro.com | Thursday, 13 October 2022 11:00
Bunga bangkai tumbuh di pekarangan samping rumah warga Dusun Mejasem, Desa Bakung, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro.
Reporter: -
blokBojonegoro.com - Tumbuhnya bunga bangkai (Amorphophallus titanum Bec) yang sensasional selalu mengundang rasa penasaran karena bentuknya yang tinggi besar dan aroma bau menyengatnya yang menyesakkan hidung.
Namun di balik itu semua ternyata masih ada rahasia lainnya yang dimiliki bunga bangkai yang belum banyak diketahui.
Para peneliti di Kebun Raya Cibodas, Cianjur, mengungkap rahasia yang dimiliki bungai bangkai.
Rahasia pertama yang tak banyak diketahui ternyata bunga bangkai raksasa memiliki ribuan bunga kecil di dalamnya yang hanya bisa dilihat dari dekat jika jendela daun sudah terbuka.
"Bunga bangkai memiliki ribuan bunga kecil di dalamnya yang berwarna merah, sebenarnya bagian ini yang disebut bunga," ujar peneliti Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas-LIPI, Destri.
Destri mengatakan, kejadian mekarnya bunga bangkai jarang diketahui orang. Padahal, kata Destri, proses tersebut bisa disaksikan dengan menunggui dan merekamnya.
"Saat pertama kali mekar, bunga bangkai akan mengeluarkan asap, proses tersebut yang selalu ditunggu kami," katanya.
Destri mengatakan, proses keluarnya asap berlangsung cukup lama yakni setengah jam.
Ia mengatakan, jumlah individu koleksi bunga bangkai (Amorphophallus titanum Becc) berjumlah 11 spesimen, satu di antaranya merupakan induk yang didapat dari hasil kegiatan eksplorasi di Sungai Manau Kawasan Taman Nasional Gunung Kerinci Seblat (TNKS), Sumatera pada tahun 2000, sedangkan 14 individu koleksi lainnya berasal dari biji pohon induk.
Destri mengatakan, memerlukan waktu relatif lama yaitu empat tahun untuk satu kali pembungaan karena bunga bangkai memiliki tiga fase siklus hidup yang terdiri dari fase vegetatif, dorman, dan generatif.
"Keberadaan jenis ini di Kebun Raya Cibodas sangat penting sebagai upaya pelestarian, penelitian, dan pengetahuan masyarakat luas," katanya.
Menurutnya, kelestarian A. titanum terancam sehingga dilindungi dengan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 (Lampiran PP. No. 7/1999) dan termasuk tumbuhan langka di lndonesia (IUCN. 2000; Mogea et al., 2001).
Bunga bangkai memerlukan penyerbukan silang untuk membentuk biji, karena waktu masak bunga betina dan jantan tidak sama.
Padahal bunga betina dan bunga jantan masak atau siap melakukan penyerbukan hanya dalam satu malam.
"Jarangnya tumbuhan ini berbunga dan semakin jarangnya tumbuhan ini ditemukan di alam, menyebabkan kesempatan bunga ini untuk melakukan penyerbukan semakin kecil," katanya.
Kelestarian tanaman ini dengan demikian memerlukan bantuan manusia dalam bentuk pembibitan massal dan cepat, misalnya kultur jaringan dan diikuti reintroduksi di alam.
Destri mengatakan, meski seperti mati, namun bunga bangkai sebenarnya tak mati. Bunga bangkai memiliki fase beristirahat selama satu tahun untuk kembali lagi mekar.
Para peneliti mengatakan bunga bangkai tak tumbuh atau mati jika umbi dalam tanahnya terganggu.
"Retak terinjak atau kena beban berat di atas baru umbi rusak dan tak tumbuh," katanya.
Para pengunjung pun diimbau untuk berhati-hati saat masuk ke dalam taman koleksi bungai bangkai.
Beberapa batu melingkar dan patok menandai bunga bangkai yang sedang beristirahat.
"Umbi atau biji yang dipindahkan dari Jambi ke sini beratnya hampir satu kuintal," katanya.
Namun karena dari sisi ekonomis belum terlihat menguntungkan, bunga bangkai belum banyak dibudidayakan.
Padahal sejatinya bunga bangkai bisa ditanam di berbagai tempat asal cocok dengan iklimnya.
*Sumber: tribunnews.com
Tag : bunga bangkai
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini