Jatim Media Summit 2023
Ini Tantangan dan Peluang Media di Tengah Perkembangan Teknologi Digital
blokbojonegoro.com | Thursday, 25 May 2023 17:00
Reporter: Nidlomatum MR
blokbojonegoro.com - Pada kegiatan Jatim Media Summit (JMS) ada sesi Conference yang dihadiri sejumlah pembicara. Pada sesi yang digelar di Whiz Luxe Hotel Spazio Surabaya pada Rabu (24/5/2023) itu, para peserta tampak antusias mengungkapkan berbagai peluang dan tantangan bisnis media di Jawa Timur.
Hadir sebagai pembicara, Amir Suherlan dari Wavemaker Indonesia, Direktur Microsoft Indonesia, Ajar Edi, Managing Partner Inventure Yuswohady, dan Anggota Dewan Pers Sapto Anggoro.
Amir Suherlan menyebutkan bahwa konsumen internet memiliki kecenderungan lebih banyak berasal dari generasi milenial.
"Konsumsi internet akan lebih banyak generasi milenial. Tantangan dan peluang paling besar adalah konten dan distribusi," kata Amir.
Sementara itu, untuk format digital, Amir membeberkan bahwa tantangan yang perlu dihadapi media adalah teknologi yang digunakan untuk membangun berbagai hal yang dibutuhkan.
Lebih lanjut, Direktur Microsoft Indonesia, Ajar Edi menjelaskan terkait ekonomi digital. Menurutnya, ada 4 pilar dalam ekonomi digital, yaitu e-commerce, fintech, mobility, dan digital media.
"Teknologi berperan untuk masa depan keberlanjutan. Dengan ekonomi digital yang kuat, Indonesia butuh 9 juta kemampuan digital. Digital transformasi memberikan kesetaraan," ungkap Ajar Edi.
Untuk mendukung bisnis, kata Ajar Edi, media perlu memanfaatkan Artificial Intelligence (AI). Edi menilai, perkembangan teknologi tersebut bisa membantu media untuk berkolaborasi menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan customer.
Di sisi lain, Inventure Yuswohady memaparkan bahwa tantangan terbesar pasar saat ini adalah millenial distraction, di mana saat ini konten visual menjadi hal yang penting.
"Generasi Z itu tidak suka teks. Buku tidak jadi sumber pengetahuan. Tapi generasi Z itu konsumsi pengetahuan lewat YouTube. Terjadi millennial distruction, produk yang tidak sesuai dengan millennial akan hilang," bebernya.
Lebih dari itu, Dewan Pers, Sapto Anggoro mengingatkan agar penggiat media dapat membuat konten dengan benar dan menghindari berita hoax. "Tolong konten yang disajikan yang benar, sehingga penikmat konten tidak mendapatkan konten hoax," ujarnya mewanti-wanti. [lis]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini