Sukur: Bojonegoro Akan Dapat Tambahan DBH Migas Rp860 Miliar
blokbojonegoro.com | Friday, 13 October 2023 15:00
Reporter: Rizki Nur Diansyah
blokBojonegoro.com - Pemerintah Pusat dikabarkan akan mengucurkan tambahan Dana Bagi Hasil (DBH) untuk Kabupaten Bojonegoro senilai Rp860 Miliar. Namun, tambahan DBH ini belum tercantum di Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD tahun 2024 yang telah disahkan pada 21 September 2023 lalu.
Kabar tersebut diungkapkan Wakil Ketua DPRD Bojonegoro, Sukur Priyanto. Menurutnya, ada surat dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI yang menyebutkan jika pendapatan Bojonegoro tahun 2024 naik dari Rp3,4 triliun menjadi Rp4,4 triliun.
"Ada tambahan Rp860 miliar di APBD 2024 nanti, tambahan ini khusus dari DBH dan lain-lain," ungkapnya, kemarin (13/10/2023).
Pihaknya meminta, dengan adanya hal tersebut, eksekutif perlu melakukan perubahan. Lantaran, dalam sistem pengelolaan keuangan tambahan DBH itu harus dilakukan perubahan pada sisi pembelanjaan. Selain itu, dengan adanya dana tambahan, Alokasi Dana Desa (ADD) juga berpotensi bertambah.
"Perubahan itu pasti akan kita lakukan, dan ADD yang diterima desa berpotensi naik, yang tak lain merupakan bentuk support Pemkab pada desa," terang Politisi Partai Demokrat ini.
Dalam waktu dekat, Sukur mengaku, pihak Legislatif akan segera meminta kepada Pj Bupati Bojonegoro, Adriyanto ataupun tim anggaran agar mereview kembali RAPBD tahun 2024 yang beberapa waktu telah diserahkan ke DPRD dan disahkan bersama untuk disusun ulang, agar tambahan pendapatan sebesar itu dapat dibelanjakan untuk hal-hal produktif dan penting, dengan harapan dapat mengurangi angka kemiskinan di kabupaten berjuluk kota minyak yang saat ini menempati urutan ke 11 se-Jawa Timur.
"Pemkab atau tim anggaran tidak boleh kaku, buka kembali SIPD agar tambahan (DBH) ini dapat dialokasikan untuk belanja produktif," jelasnya.
Terlebih, Kota Migas sebutan lain Bojonegoro, masih terjadi ketimpangan ekonomi antara wilayah barat dengan timur. Dimana wilayah bagian barat Bojonegoro selama ini masih menjadi penyumbang terbesar angka kemiskinan, contohnya yakni dari wilayah Kecamatan Ngambon, Sekar, Gondang, Tambakrejo, Margomulyo, Ngraho, Ngasem, Kasiman, dan Kedewan.
"Wilayah Bojonegoro belahan barat ini memang penyumbang angka kemiskinan terbesar dibandingkan dengan wilayah timur," tuturnya.
Selain itu, program pengentasan kemiskinan, tambahan DBH sebesar Rp860 miliar itu juga disarankan untuk dapat dialokasikan pada program pengurangan stunting, peningkatan pendidikan, serta program prioritas yang sifatnya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi warga kabupaten yang memiliki cadangan minyak dan gas bumi terbesar nasional.
"Kepedulian pada sektor pendidikan juga sangat penting sekali, mengingat tingginya angka perceraian di Bojonegoro dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan pendidikan yang masih rendah," pungkasnya
Sementara itu, Pj Bupati Bojonegoro, Adriyanto, saat dikonfirmasi terkait adanya tambahan DBH tahun 2024 dari pemerintah pusat untuk Kabupaten Bojonegoro, menyatakan jika tidak ada tambahan lagi.
"Setiap tahun memang ada alokasi reguler yang sudah disampaikan pemerintah pusat untuk Bojonegoro. Alokasi 2024 sudah ditetapkan tapi tidak ada tambahan lagi di 2024,” tandas Adriyanto. [riz/lis]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini