Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

SMKN 1 Bojonegoro Tampilkan Sejatining Kwangen Kampung Toleransi Desa Leran

blokbojonegoro.com | Saturday, 28 October 2023 15:00

SMKN 1 Bojonegoro Tampilkan Sejatining Kwangen Kampung Toleransi Desa Leran

Reporter : Lizza Arnofia

blokBojonegoro.com - SMKN 1 Bojonegoro dibawah pimpinan Roedi Agus Setiyoono cukup bersemangat dalam Pawai Budaya Tahun 2023, dengan mengusung tema tentang Sejatining Kwangen.

Kwangen merupakan sebuah wilayah di Dusun Sido Kumpul, Desa Leran, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro. Wilayah ini merupakan peninggalan masa lalu yang cukup dikenal oleh masyarakat Bojonegoro.

"Peninggalan tersebut berupa makam dua pemuka agama islam, Kyai Abdul Latief dan Kyai Masyarif. Kakak beradik yang berasal dari Kerajaan Trunojoyo sebagai pelarian karena diburu oleh Belanda," ungkap Kepala SMKN 1 Bojonegoro, Roedi Agus Setiyoono.

Lokasi makam dua pemuka agama tersebut berada di tengah hutan. Akses menuju ke sana masih jalan setapak, sehingga hanya kendaraan roda dua yang dapat digunakan untuk mengunjungi makam tersebut.

Fasilitas untuk pengunjung/peziarah di sekitar lokasi juga masih sangat minim. Meskipun demikian, ada saja peziarah yang mengunjungi makam tersebut.

"Para peziarah rela berziarah ke makam tersebut, karena mendengar berita yang tersebar dari mulut ke mulut tentang berkah yang membuat wilayah kwangen dikenal daerah kering. Dan kini memiliki mata air yang berlimpah," ucapnya.

Wilayah Kwangen semula memang dikenal sebagai daerah kering. Terutama ketika memasuki musim kemarau, sehingga masyarakat yang sebagian besar adalah petani tidak bisa berbuat apapun untuk mengatasi hal tersebut.

Beberapa masyarakat pun, mencoba untuk berziarah ke makam beliau sembari mengharap berkah dari Allah SWT. Selalu begitu, hingga pada akhirnya munculah mata air di dekat makam beliau berdua.

"Berkah dari beliau untuk wilayah Kwangen sangat besar. Dapat dikatakan, berkah tersebut terasa sampai saat ini dan masih dirasakan serta dimanfaatkan oleh penduduk," ulasnya.

Lanjut Roedi sapaan karibnya, di era globalisasi dapat menimbulkan perubahan pola hidup masyarakat yang lebih modern. Akibatnya, masyarakat cenderung untuk memilih kebudayaan baru yang dinilai lebih praktis dibandingkan dengan budaya lokal.

"Salah satu faktor yang menyebabkan budaya lokal dilupakan pada masa sekarang, ialah kurangnya generasi penerus yang memiliki minat untuk belajar dan mewarisi kebudayaannya sendiri," tambah Roedi.

Dari kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius. "Dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual serta artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat," pungkasnya. [liz/ito]

Tag : Pawai budaya, smkn 1 Bojonegoro



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini