18:00 . Dugaan Penyalahgunaan Wewenang Iklan Media di Pemkab Bojonegoro, 2 Pejabat Diperiksa Polisi   |   16:00 . PKKM 2024, Dorong Peningkatan Kualitas Madrasah dan Inovasi   |   22:00 . Setyo Wahono dan Nurul Azizah: Jalan Baru Menuju Pendidikan Berkualitas untuk Bojonegoro   |   20:00 . Blusukan di Pasar, Wahono-Nurul Sapa Pedagang   |   19:00 . Tradisi Slametan Warga Ngelo, Awali Pembangunan Instalasi Air Bersih   |   16:00 . Hoaks Akun WhatsApp Mengatasnamakan Asisten I Setda Bojonegoro, Masyarakat Diminta Waspada   |   13:00 . Ingin Mandiri dan Bermodalkan KUR BRI, Parno Jualan Pentol Sambil Investasi Properti Kos   |   08:00 . Menilik Penguatan Peran Tri Pusat Pendidikan   |   21:00 . STIKES Rajekwesi Galakkan Gerakan Remaja Sehat bagi Pelajar di Bojonegoro   |   20:00 . Update Kesiapan Logistik, KPU Bojonegoro Siapkan 4.240 Kotak Suara   |   19:00 . Bersama MAN 1 dan SMAN MT Bojonegoro, STIKES Rajekwesi Gelar Gerakan Digital Remaja Sehat   |   18:00 . DPC PDI-P Bojonegoro Anggap Banteng Merdeka Bukan Kader PDI-P: Jangan Ngaku-ngaku   |   17:00 . Buaya di Bojonegoro Kembali Nampakkan Diri, Damkar Himbau Warga Kurangi Aktivitas di Sungai   |   16:00 . Crafter Bojonegoro Rasakan Manfaat E-commerce PaDi UMKM, Fasilitasi Pelaku Usaha Hingga Beri Edukasi   |   14:00 . Cantika Wahono Berikan Strategi Tingkatkan Omzet UMKM Bojonegoro   |  
Fri, 04 October 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Regu Penyelamat Lapangan Banyu Urip dari Desa Mojodelik

blokbojonegoro.com | Friday, 27 October 2023 19:00

Regu Penyelamat Lapangan Banyu Urip dari Desa Mojodelik

Reporter: Tim

 

Satu di antara tim yang berperan dalam garda depan keselamatan di Lapangan Banyu Urip adalah Tim Regu Penyelamat atau lazim pula dikenal sebagai Rescue Team. Mereka selalu siaga penuh, agar semua bisa selamat.

 

Menjadi anggota regu penyelamat di ladang minyak Lapangan Banyu Urip bagi Harto, 37 tahun, tidaklah mudah. Pemuda Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro ini bekerja di Lapangan Banyu Urip mulai dari bawah. 

 

Saat Lapangan Banyu Urip yang dioperatori oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) memulai produksi awal pada 2009, Harto mendaftar sebagai petugas keamanan. Lalu ketika pembangunan fasilitas produksi Lapangan Banyu Urip selesai di tahun 2015, dia beralih menjadi supir. Dia menekuni profesinya dengan penuh kesungguhan. Menjalankan semua prosedur dengan ketat dan terus belajar dari budaya kerja yang baik.

 

Sedari awal bergabung, budaya keselamatan Lapangan Banyu Urip adalah hal yang baru baginya dan tidak mengherankan bila inilah paling ia minati. Menurutnya, banyak hal yang selama ini menjadi kebiasaan tidak baik harus diperbaiki. Hal-hal tersebut dia pelajari dengan teliti. 

 

Berkat kedisiplinan, etos kerja, dan dedikasinya kepada aspek keselamatan, Harto dilirik oleh tim Keselamatan (Safety, Health, and Environment) EMCL. Hingga akhirnya dia lolos seleksi dan memulai pekerjaan sebagai anggota tim Pemadaman dan Penyelamatan.

 

Sejak itulah dia mulai gigih mempelajari berbagai hal tentang tim regu penyelamat. Kini dia telah menjadi salah satu anggota andalan tim tersebut. Berbagai keahlian telah dikuasainya, lengkap dengan sertifikasi tingkat nasional dan internasional.

 

Harto dengan perlengkapan rescue. (Foto: EMCL untuk blokBojonegoro.com)

Mendapat pekerjaan yang istimewa tidak lantas membuat Harto besar kepala. Ia menganggap semua yang diraihnya atas kehendak Tuhan. Dia terus berusaha dan belajar dari setiap kejadian sehari-sehari. 

 

“Bagi saya, setiap hari adalah pelajaran. Kalau kita belajar, kita akan naik kelas. Kalau kita malas, tidak akan naik kelas. Bahkan mungkin melas akhirnya,” tutur Harto.

 

Mental pembelajar dan pikiran terbuka itulah kunci keberhasilannya. Belajar dari teori dan belajar dari pengalaman bergaul dengan sesama profesional. Jejaring Harto di lingkup profesi tim penyelamat sudah tersebar di seluruh Indonesia, bahkan di luar negeri.

 

“Ketika bertemu orang baru dalam sebuah pelatihan, saya jadikan mereka teman dan mentor,” katanya.

 

Harto sudah belasan kali ikut pelatihan. Setidaknya 7 sertifikasi keahlian khusus sudah dimilikinya. Dua di antaranya bertaraf internasional. Bisa dia gunakan di negara manapun. Bahkan bisa melatih orang-orang yang persiapan sebelum sertifikası. 

 

“Tapi bukan sertifikası yang saya banggakan. Saya hanya bisa bahagia, bangga, dan bisa senyum kalau semua orang di sini selamat, pulang tanpa cedera, bisa kumpul keluarga tanpa kurang apapun.” 

 

Peran Harto mungkin tidak selalu nampak di permukaan. Tapi Lapangan Banyu Urip berhasil mencapai 5 juta jam kerja tanpa insiden menjadi bukti kontribusinya. Hampir setiap tahun EMCL mendapat Anugerah Penghargaan Subroto, sebuah penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kepada para pemangku kepentingan yang memiliki prestasi luar biasa dalam memajukan sektor ESDM, termasuk aspek keselamatan.

 

“Keselamatan adalah budaya di Lapangan Banyu Urip. Saya di sini hanya sebagai teman yang selalu mengingatkan,” pungkas Harto. [inf/ito]

 

Tag : ExxonMobil Cepu Limited, EMCL, Bojonegoro, Lapangan Banyu Urip



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat