Bayar Produk UMKM di Pekan Batik Daerah Budaya Bangsa Bisa Pakai QRIS, Tinggal Scan Pindai
blokbojonegoro.com | Friday, 07 June 2024 11:00
Reporter: Lizza Arnofia
blokBojonegoro.com - Tampak para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) ikut memamerkan hasil olahan produk makanan, minuman, handicraft, meubel hingga batik di acara Pekan Batik Daerah Budaya Bangsa 2024, Batik ku, Batik mu, Batik Kita Semua di alun-alun Kabupaten Bojonegoro.
Agenda yang diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro ini bertujuan memberikan apresiasi kepada pelaku usaha dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bojonegoro.
Pamerkan Produk Olahan Lokal Berupa Kelor Hingga Pelepah Pisang
Dari puluhan stand, rupanya terdapat salah satu stand pameran UMKM yang unik dan menyita perhatian yang menyajikan produk camilan lokal berupa stik daun kelor, keripik pelepah pisang dan mindik sengon yang menjadi produk andalan Mashallo, milik Yuni Astuti (45). Bahkan stik daun kelor sendiri juga memiliki kemasan eksklusif yang memikat mata calon pembeli.
"Semua pakai bahan baku yang ada di pekarangan, salah satunya pelepah pisang dan daun kelor. Manfaatnya sangat baik untuk kesehatan, terutama daun kelor," ungkap Yuni Astuti.
Harga Jual Produk UMKM Lokal Relatif Terjangkau
Lanjut wanita asal Kapas, harga jual untuk produk yang dipasarkan di pameran UMKM yang diselenggarakan Pemkab Bojonegoro, rupanya relatif terjangkau yakni mulai dari Rp 15.000.
Uniknya, selama pameran UMKM berlangsung. Pihak penyelenggara, selain memberikan peluang berwirausaha bagi para pelaku usaha. Juga mendukung serta pelaku usaha untuk melek digital, terlihat pada ketersediaan e-money atau QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) sebagai metode transaksi yang cukup efisien.
Transaksi Metode QRIS Lebih Aman
Selama pameran berlangsung memang transaksi pakai QRIS, alasan pertama karena lebih aman, customer sekarang banyak yang beralih dari cash money to e-money. Banyak pengunjung yang melakukan transaksi menggunakan QRIS, tinggal scan pindai dan tidak repot cari uang kembalian.
"Rata-rata OPD dan pengunjung dari luar kota yang bayar pakai QRIS. Katanya simpel dan aman," ujar Yuni.
Pameran UMKM Metode Efektif Promosi Produk
Senada, Reni Dermawanti, pelaku usaha asal Sukorejo, Bojonegoro mengaku, dengan adanya pameran MKM pada Pekan Batik Daerah Budaya Bangsa 2024 yang digelar oleh Pemerintah. Tentu menjadi salah satu metode pemasaran offline yang cukup efektif, bisa memperkenalkan produk kepada calon konsumen secara lebih luas.
Di stand pameran ini ada produk unggulan khas Bojonegoro, seperti ledre pisang raja yang dikemas lebih eksklusif, kemudian minuman herbal dan makanan siap saji. Tentunya menjadi kesempatan untuk menggali informasi mengenai harga jual, inovasi dan strategi para pesaing di pasar, agar bisa belajar dan mengevaluasi kekurangan produk yang dipasarkan.
"Memuaskan dari segi fasilitas, ruangan lebih sejuk. Bahkan produk kami seperti bakery lebih tahan lama karena sejuk, secara relasi baru dan konsumen baru. Ada juga dari Jakarta penasaran kemudian pesan produk kami,"imbuhnya.
E-Money Kemudahan Bagi Pelaku usaha dan Konsumen, Scan Lalu Pindai Barcode
Masih kata pemilik usaha rumah shastra, produk-produk UMKM yang dipamerkan di pekan batik tersebut, harga jualnya relatif terjangkau atau mulai dari Rp 15.000 hingga 60.000. Bagi konsumen yang tertarik membeli, di arena stand pameran juga menyediakan e-money berupa QRIS.
Dengan harapan, selain memberikan kemudahan transaksi juga rasa aman. Juga salah satu metode yang cukup efisien, pasalnya penguna tinggal pindah dan scan barcode tanpa harus repot mencari uang kembalian.
"Proses transaksi QRIS ini sangat mudah dilakukan di handphone, yang jaga stand tidak perlu repot cari uang pecahan untuk kembalian. Pelaku usaha terhindar dari tindak kejahatan pemalsuan uang dan mudah melakukan penghitungan, dari segi konsumen juga lebih aman non tunai," bebernya. [liz/mu]
Tag : pameran , pameran batik, batik, batik bojonegoro
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini