19:00 . Dipindah ke Lapas Bojonegoro, Napi Teroris Dikawal Ketat Densus 88 AT Polri   |   16:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z, Acara untuk Generasi Muda Bojonegoro   |   14:00 . Tim PkM Dosen UNUGIRI Berikan Pendampingan P5 dan PPRA di Lembaga Pendidikan   |   13:00 . Wujudkan Lansia Bermartabat, PD 'Aisyiyah Bojonegoro Gelar Lokakarya Kelanjutusiaan   |   12:00 . Tim KKN 44 UNUGIRI Observasi di Desa Grabagan   |   06:00 . Menilik Pasukan Kopi Rakyat Jelita Pada Kompetisi Nyethe Rokok Kenduri Cinta 2 Wahono-Nurul   |   21:00 . Barisan Muda Bangga Bojonegoro Siap Menangkan Wahono-Nurul   |   20:00 . Setyo Wahono ajak Ketum PP.Ansor, Addin Jauharudin Bermain Fun Badminton   |   19:00 . Empat Kades Terdakwa Korupsi Pembangunan Jalan di Bojonegoro Dituntut 5 Tahun Penjara   |   18:00 . Diduga Tak Sesuai Spesifikasi, Dua Pembangunan Jalan di Bojonegoro Disidik Kejaksaan   |   17:00 . Judi Online Sebabkan 978 Pasangan di Bojonegoro Cerai   |   16:00 . Jumping Teknologi, Wenseslaus Manggut: Tantangan dan Peluang Industri Media Digital   |   15:00 . Suwarjono: Media Lokal saat ini Tidak Baik-baik Saja, Inilah Tantangan di Tengah Digitalisasi   |   14:00 . Wakil Wamen Komdigi Nezar Patria Lantik Pengurus AMSI Jatim 2024-2028   |   13:00 . Konsolidasi Pemenangan Khofifah – Emil, PPP Titip 4 Poin untuk Jatim   |  
Thu, 21 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Secuil Pesan Mengisi Kemerdekaan

blokbojonegoro.com | Sunday, 25 August 2024 17:00

Secuil Pesan Mengisi Kemerdekaan

Oleh: Usman Roin *

GEGAP-gempita peringatan HUT Ke-79 Republik Indonesia, Sabtu (17/8/2024) menggema luar biasa. Aneka flyer pun serempak menjadi update status mewakili masing-masing instansi, organisasi, serta elemen lain untuk bersuka cita menyambut kemerdekaan. 

Belum lagi ditambah dengan kegiatan upacara di berbagai sudut kota-hingga pelosok desa, yang terselenggara dengan berbagai panorama yang ada.

Dibalik momentum tersebut, yang tidak kalah urgen adalah mengisi kemerdekaan. Lalu bagaimana kita mengisi kemerdekaan ini?

Pertama, memperbaiki kualitas pendidikan. Bicara kualitas pendidikan, artinya bicara mutu pendidikan individu-individu yang ada di masyarakat. Secara formal, proses perbaikannya bisa dilakukan dengan meningkatkan jenjang pendidikan. 

Dari yang telah lulus SMP/MTs ke SMA/MA maupun SMK. Bila kemudian selepas menengah atas atau kejuruan timbul “rasa malas”, kita dorong bersama-sama untuk melanjutkan pada jenjang yang lebih tinggi yakni Perguruan Tinggi (PT).

Bilamana problemnya adalah biaya –dalam hal ini ekonomi– kini telah banyak beasiswa yang bisa diakses untuk dimanfaatkan. Salah satunya, beasiswa 10 sarjana satu desa oleh Pemkab Bojonegoro di samping beasiswa scientist dan bansos tugas akhir.

PR kemudian adalah, masing-masing dari individu tersebut mau atau tidak menjemput tawaran program beasiswa yang diberikan guna mengatasi problem ekonomi yang dihadapi, agar tetap bisa berusaha meningkatkan jenjang pendidikan yang lebih baik.

 Pada wilayah nonformal, perbaikan kualitas pendidikan –masing-masing individu– harus tetap dilakukan. Lalu dengan apa?

Bagi penulis jenjang nonformal sebagaimana majelis taklim, Madrasah Diniyah (Madin), dan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) baik yang dilakukan oleh masjid, organisasi, bisa menjadi bagian dari upaya meningkatkan kualitas pengetahuan diri selepas sekolah.

Kedua, semangat beraktivitas. Semangat dalam menjalankan aktivitas ini, hakikatnya adalah implementasi dari kesadaran diri atas luasnya pengetahuan yang didapat baik melalui jenjang formal-nonformal.

Pengetahuan yang telah didapatkan tidak diendapkan atau terarsip rapi di otak, melainkan diimplementasikan dalam sikap keseharian. Alhasil, manakala kebersihan –sebagai contoh– adalah perintah agama Islam –sebagaimana dalam Al-Baqarah (151, 222); Al-Maidah (6); Al-Anfal (11); Maryam (13)– tentu ruang bersih akan terwujud di mana pun dan kapan pun. 

Di masjid, pasar, kampus, sekolah, jalan, fasilitas publik, hingga di rumah kebersihan itu akan terimplementasi nyata menjadi laku keseharian.

Jika laku kebersihan itu terwujud, tidak ada lagi pribadi-pribadi yang abai bahkan tanpa rasa bersalah membuang sampah sembarangan di ruang, jalan, sungai hingga dikasihkan kepada binatang, sebagaimana kejadian viral di media sosial yang tidak patut untuk ditiru.

Kemudian dalam ranah kerja, sungguh-sungguh dalam bekerja adalah perintah Islam yang dicintai Allah sebagaimana surah At-Taubah (105). Dalam surah Al-Isrã (84), Allah bahkan memerintahkan untuk bekerja sebagaimana kemampuan yang kita miliki. 

Dua ayat sebagaimana penulis sebut, hakikatnya meminta kita semangat menjalankan aktivitas –untuk meniadakan sifat malas– guna menjadi pribadi yang produktif dan kontributif bagi masyarakat.

Ketiga, merawat persatuan. Perihal persatuan, penulis terkesima dengan salah satu kegiatan Pemerintah Desa Bulu, Kecamatan Balen dalam hal mencari atlet lokal dari desa. Yakni, turnamen bola voli antar Rukun Tetangga (RT).

Lomba voli antar RT yang digelar Sabtu (24/8) malam, merupakan babak final yang meriah dengan tumpah ruahnya penonton. 

Yang menarik dari turnamen tersebut adalah, nuansa sportivitas antar RT di mana dari masing tim bola voli yang dikirimkan adalah asli berdomisili di RT tersebut. Tidak ngebon atau mengambil pemain profesional —dari klub— untuk memperkuat hingga memenangkan RT yang menyewanya.

Melihat karakteristik inilah, persatuan dari lingkup RT menjadi tergugah. Yang awalnya apatis terhadap talenta remaja-pemuda, RT menjadi paham dan ikut bangga. 

Terlebih bila kemudian menggondol juara, tentu RT menjadi paham bila PR-nya juga kudu menyalurkan bakat dan minat remaja-pemuda secara positif. Tidak membiarkan mereka mencari-cari yang tanpa arah dan wadah.

Pada ranah politik –pilgub, pilbup– semangat persatuan tetap harus dijaga. Para kontestan yang telah terang hingga masih samar-samar ingin mencalonkan diri maju, kudu membawa iklim persatuan.

Bilamana telah jadi, kontestan yang menang juga tidak berlebihan dalam meluapkan kegembiraannya. Justru semangat merangkul semua elemen harus dikedepankan untuk ikut bersama-sama semangat membangun Indonesia tercinta, sebagai bagian dari merawat kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pendahulu.

Akhirnya PR besar kita hari ini, adalah jihad besar mengisi kemerdekan melalui pencerdasan diri, semangat beraktivitas, dan senantiasa memupuk dan memperkokoh persatuan sampai kapan pun. 

 

* Penulis adalah Dosen Prodi PAI Fakultas Tarbiyah Unugiri dan Warga Dusun Ngantulan, Desa Bulu, Kecamatan Balen.

Tag : HUT, kemerdekaan, RI



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat