Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Wujudkan Lansia Bermartabat, PD 'Aisyiyah Bojonegoro Gelar Lokakarya Kelanjutusiaan

blokbojonegoro.com | Thursday, 21 November 2024 13:00

Wujudkan Lansia Bermartabat, PD 'Aisyiyah Bojonegoro Gelar Lokakarya Kelanjutusiaan

Reporter : M. Anang Febri

blokBojonegoro.com - Guna meningkatkan pemahaman dan kesadaran pentingnya isu lansia dan strategi nasional kelanjutusiaan, Pimpinan Daerah (PD) 'Aisyiyah Bojonegoro menggelar lokakarya kelanjutusiaan. Acara dipusatkan di area partnership room Gedung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro lantai 4, Kamis (21/11/2024).

Hadir dalam undangan lokakarya kelanjutusiaan, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bojonegoro, Sekretaris Dinas Bappeda Bojonegoro, Dinas P3AKB, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, beserta dinas lintas pemangku kebijakan berkaitan. Acara juga di hadiri sejumlah Camat, Kepala Desa maupun Lurah, NGO, akademisi, serta elemen organisasi lainnya.

Ketua PD 'Aisyiyah Bojonegoro Hj. Zuliatin Lailiyah dalam sambutannya mengungkapkan terimakasih atas kedatangan para undangan yang telah menyempatkan hadir ditengah padatnya aktifitas kerja. Sebab, isu kelanjutusiaan memiliki dampak penting bagi pembangunan Kabupaten Bojonegoro.

Pihaknya menyebutkan, Indonesia saat ini sedang memasuki fase ageing population, yaitu proporsi penduduk lanjut usia (lansia) yang semakin meningkat. Berdasarkan Sensus Penduduk Indonesia pada tahun 2023, sebanyak 12 persen atau sekitar 29 juta penduduk Indonesia masuk kategori lansia. Kementerian PPN/Bappenas

memproyeksikan, pada 2045 mendatang, penduduk lansia akan berjumlah sekitar 61,4 juta jiwa atau sekitar 20-25 persen dari total penduduk, dan akan terus meningkat di masa mendatang.

"Di antara jumlah lansia tersebut, masih terdapat lansia dari kelompok rentan, baik itu lansia miskin, terlantar, dan lansia disabilitas," ungkap Hj. Zuliatin Lailiyah membuka acara.

Ditambahkannya lagi, lansia rentan mengalami penurunan kapasitas fisik, mental, dan kognitif sehingga tidak jarang menghadapi kendala dalam kemampuan fungsionalnya. Akan tetapi, kemampuan fungsional dalam menjalankan

kegiatan sehari-hari tidak hanya dipengaruhi oleh kapasitas lansia semata, tetapi juga dipengaruhi lingkungan sosial dan fisik tempat para lansia tinggal.

"Mengingat pentingnya isu tersebut maka upaya meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup lansia harus bersifat holistik, serta melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Baik itu pemerintah, penyedia layanan, organisasi kemasyarakatan ‘Aisyiyah, perguruan tinggi, organisasi profesi, swasta, filantropi, hingga media. ‘Aisyiyah sendiri sebagai organisasi perempuan berkemajuan yang juga memiliki focus kerja pada isu lansia telah menginisiasi program Daycare Lansia," imbuhnya.

Adapun program Daycare Lansia yaitu program pelayanan lansia berbasis masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup lansia. Terdapat berbagai kegiatan pendukung, antara lain sekolah/madrasah lansia, pesantren lansia, layanan kesehatan bagi lansia, kegiatan seni budaya, pemberdayaan ekonomi, kursus bagi care giver lansia, santunan lansia, dan lain-lainnya.

"Dalam rangka meningkatkan wawasan, mendorong adanya strategi daerah kelanjutusiaan, dan sinergi multi pihak untuk mewujudkan kehidupan lansia yang bermartabat, maka ‘Aisyiyah bersama Pemerintah Daerah bermaksud mengadakan Lokakarya Strategi Daerah Kelanjutusiaan untuk Mewujudkan Lansia Bermartabat," pungkasnya yang disambung dengan lokakarya yang menghadirkan 2 narasumber.

Sambutan dan arahan Kepala Bappeda Bojonegoro tentang Arah Kebijakan dan Pembangunan Kelanjutusiaan di Kabupaten Bojonegoro, diwakili oleh Sekretaris Bappeda Ike Widyaningrum.

Ike membeberkan sejumlah visi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045. Pihaknya mengurai visi dan strategi nasional, serta isu tematik prioritas daerah, hingga paparan kondisi pembangunan manusia. Dari semua itu paparan yang diberikan, bBappeda Bojonegoro memberikan beberapa rekomendasi yang bisa didiskusikan bersama.

"Pertama, keterlibatan lansia dalam pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Kemudian pencegahan kekerasan, perlindungan hukum serta penanganan kasus-kasus penelantaran lansia," kata Ike.

Lalu ketiga, sambungnya, adanya keterlibatan multi sektor. Mulai dari pemerintah, swasta, masyarakat, dan akademisi dari proses perencanaan hingga pelaksanaan serta pemantauan dan evaluasi program.

"Kemudian yang ke empat koordinasi dan sinergi dari berbagai lembaga dan program. Semoga dengan adanya lokakarya ini semakin memberikan pemahamanan dan melaksanakan program untuk mewujudkan lansia yang bermartabat," tandasnya. 

Dalam lokakarya, narasumber pertama menghadirkan Arwan selaku Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bojonegoro, yang mengurai Problem dan Strategi Mewujudkan Lansia Bermartabat. Pada kesempatan itu, Arwan menceritakan bagaimana program-program sosial yang berkenaan dengan lansia memiliki warna-warni kisah dengan pendekatan yang beda satu sama lain.

Selanjutnya, ada narasumber dari Direktorat Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat (PKPM) Bappenas RI tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Kelanjutusiaan dengan Perspektif GEDSI. 

Lokakarya Kelanjutusiaan untuk Mewujudkan Lansia Bernartabat juga diselingi diskusi per kelompok. Dari kelompok yang telah ditetatpkan panitia acara, mereka mengurai tentang 5 hal. Pertama, peningkatan perlindungan sosial, jaminan pendapatan, dan kapasitas individu, kedua peningkatan derajat kesehatan dan kualitas hidup lanjut usia.

Lalu, tentang pembangunan masyarakat dan lingkungan ramah lanjut usia, penguatan kelembagaan pelaksana program kelanjutusiaan, dan terakhir membahas tentang penghormatan, pelindungan, dan pemenuhan terhadap hak lansia. [feb/red].

Tag : PD Aisyiyah, Bojonegoro



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini