10 Sapi di Bojonegoro Terindikasi Terpapar PMK, Disnakkan Uji Laboratorium
blokbojonegoro.com | Thursday, 09 January 2025 16:00
Seekor sapi saat dibawa di Pasar Hewan Bojonegoro (Foto: Rizki Nur Diansyah)
Reporter: Rizki Nur Diansyah
blokBojonegoro.com - Sedikitnya 10 sapi di Kabupaten Bojonegoro terindikasi terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK). Hal tersebut, membuat Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Bojonegoro gerak cepat melakukan uji laboratorium.
10 sapi yang terindikasi PMK ini, langsung di ambil sampel darahnya untuk diuji laboratorium, untuk mengetahui apakah hewan tersebut terkena PMK.
Kabid Kesehatan Hewan, Pengolahan, dan Pemasaran Hasil Peternakan Disnakkan Kabupaten Bojonegoro, drh. Luthfi Nurrahman mengungkapkan, dalam pencegahan mewabahnya PMK di Kabupaten Bojonegoro, pihaknya menggandeng BPBD Bojonegoro dan instansi lain, seperti TNI/POLRI.
"Kita bersama dengan instansi lain melakukan penyemprotan disinfektan ke kandang - kandang sapi di beberapa wilayah di kabupaten Bojonegoro untuk mencegah penularan PMK,” ujar Dokter Luthfi, Kamis (9/1/2024).
Dalam pemeriksaan yang dilakukan petugas gabungan, terdapat 10 sapi yang terindikasi terpapar PMK, sehingga pihaknya mengambil sampe darah dari sapi untuk diuji laboratorium.
“Sampai dengan saat ini kita masih menunggu hasil dari uji lab yang kita lakukan, semoga kesepuluh sapi tidak terdampak,” jelas Luthfi.
Meskipun PMK belum mewabah di Kabupaten Bojonegoro, namun pihaknya menghimbau kepada para peternak sapi agar selalu waspada dan selalu menjaga kebersihan kandang. Selain itu pihaknya juga meminta kepada para peternak untuk menunda membeli sapi, terlebih dari luar Kabupaten Bojonegoro.
"Jangan sampai sapi yang dalam keadaan sehat melihat sapi yang terjangkit PMK, apalagi berada dalam satu kandang, karena PMK dapat ditularkan lewat udara,” tegasnya.
Menurut Lutfi, hewan yang terjangkit PMK memiliki ciri-ciri, demam tinggi sekitar 39–41 derajat Celcius, lepuh atau luka berisi cairan pada lidah, gusi, hidung, tercak, atau kuku, keluar air liur berlebihan (hipersalivasi), hewan mengalami pincang atau tidak mampu berjalan, hilang nafsu makan, bibir bergetar dan mulut berbusa, penurunan berat badan, berkurangnya produksi susu akibat mastitis.
“Segera melapor ke Dokter hewan terdekat atau melapor ke Dinas terkait, jika terdapat sapi yang mengalami gejala-gejala tersebut,” pungkasnya. [riz/red]
Tag : Sapi, pmk, Bojonegoro
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini
