Reporter: Muhammad
blokBojonegoro.com - Sampai berakhirnya operasional layanan kesehatan jemaah haji Indonesia 1446 H/2025 M di Arab Saudi, ternyata masih ada sekitar 43 jemaah yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS), Jeddah.
Kepulangan Kloter KJT 28 ke Tanah Air pada 10 Juli 2025 kemarin itu sekaligus menutup fase operasional Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Daerah Kerja Madinah.
Dikutip dari laman kemenag.go.id, selama 70 hari masa operasional haji, total 1.710 jemaah dirawat di RSAS, dengan diagnosis terbanyak adalah pneumonia, diabetes melitus, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
"Pelayanan kefarmasian juga tercatat mencapai 12.396 layanan, dengan penggunaan obat tertinggi adalah tablet flu dan batuk kombinasi," kata Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi Mohammad Imran dalam sambutannya pada seremoni penutupan KKHI, di Madinah.
Diterangkan, walaupun layanan KKHI telah resmi ditutup, tim Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Bidang Kesehatan akan tetap melakukan kunjungan (visitasi) terhadap 43 jemaah yang masih menjalani perawatan di RSAS hingga seluruh tim kembali ke Indonesia.
Capaian positif turut mengiringi berakhirnya layanan kesehatan haji 2025. Jumlah jemaah wafat tahun ini tercatat lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.
"Berdasarkan data Siskohatkes per 10 Juli 2025 pukul 16.00 WAS, tercatat 446 jemaah wafat. Angka ini menurun dibandingkan tahun 2024 yang mencatat 461 jemaah wafat," ungkap Imran.
Hal ini, menurut Imran menjadi salah satu pencapaian penting yang patut disyukuri. "Artinya, upaya preventif dan penanganan yang dilakukan selama haji menunjukkan hasil yang baik,” imbuhnya. [mad]
0 Comments
LEAVE A REPLY
Your email address will not be published