Kopi Susu Ledre: Tradisi Bojonegoro yang Kini Bisa Diseruput

Reporter: M. Anang Febri

blokBojonegoro.com - Di sebuah gang kecil di belakang Rumah Dinas Bupati Bojonegoro, aroma kopi hangat bercampur dengan wangi pisang matang menggoda setiap pengunjung yang lewat. Di sinilah, di Deulleuda Coffee, sebuah sajian unik tersaji di balik meja bar kopi, yakni Kopi Susu Ledre-perpaduan rasa lokal dan gaya modern yang tak terduga.

Ledre, yang sejak dulu dikenal sebagai camilan khas berbahan dasar pisang dan tepung, kini menjelma dalam bentuk berbeda. Bukan lagi hanya sebagai jajanan pasar atau oleh-oleh wajib, melainkan sebagai minuman kopi yang membawa nostalgia dalam setiap tegukan.

[Baca Juga: https://blokbojonegoro.com/2025/06/28/ingin-tau-ada-apa-di-d-konco-cafe-simak-info-lengkap-disini/]

Sosok di balik ide ini ialah Anang Ma’ruf, pemuda asal Kecamatan Purwosari yang juga pemilik Deulleuda Coffee.

"Kopi ini bukan sekadar minuman. Ia adalah cara kami merayakan identitas lokal lewat rasa," ujar Anang ketika ditemui di kedai yang artistik namun tetap bersahaja.

[Baca Juga: https://blokbojonegoro.com/2025/01/06/wooww-resepsi-indah-di-d-konco-cafe/]

Anang mengaku ide ini lahir dari rasa rindunya akan makanan masa kecil, serta dorongan untuk menciptakan sesuatu yang tidak hanya berbeda tapi juga punya makna. Ia menggunakan biji kopi pilihan house bland, robusta dan arabica yang dipadukan dengan ekstrak ledre. Proses penyeduhannya presisi, hasil akhirnya, aroma kopi berpadu wangi pisang, rasa manis alami bertemu gurih lembut, dan sedikit pahit yang elegan di ujung lidah.

"Bojonegoro punya kekayaan budaya yang luar biasa. Tugas kita sekarang adalah membawanya ke masa depan dengan cara yang menarik dan relevan," jelas Anang, yang kerap bereksperimen dengan berbagai bahan lokal lainnya.

Reaksi masyarakat pun tak kalah antusias. Dalam waktu singkat, Kopi Ledre jadi menu andalan di Deulleuda Coffee. Banyak pelanggan tetap yang menjadikannya alasan datang kembali, sementara warga masyarakat yang lewat sering penasaran begitu mendengar nama minuman ini.

Salah satunya adalah Arif, salah satu pengunjung asal Kecamatan Kapas yang menyempatkan diri datang bersama kawan sejawat sebab rasa penasaran yang mendera.

"Awalnya saya pikir ini cuma nama lucu buat kopi susu. Tapi ternyata rasanya beda banget. Ada aroma ledre yang halus, dan pas banget disajikan dingin. Es kopi susu ledre-nya enak banget, manis tapi nggak lebay," ungkap Arif sambil tertawa kecil.

Selain Kopi Ledre, Deulleuda juga menyajikan berbagai varian kopi tradisional, speciallity, dan modern, makanan ringan, hingga tempat duduk yang nyaman untuk bekerja maupun bersantai. Suasana kedai ini menggabungkan nuansa modern vintage, serta DASH (Deulleuada Art Space Heritage) yang bekerja sama dengan para perupa Bojonegoro.

"Kami memiliki wadah untuk menampung karya perupa Bojonegoro berupa DASH. Jika ada pengunjung yang tertarik dengan hasil karya kami, bisa langsung beli di Deulleuda Coffee ini," tutur Aga, mewakili managemen DASH.

Kehadiran Deulleuda Coffee tidak hanya menawarkan kopi, tetapi juga membawa semangat baru bahwa tradisi bisa tetap hidup, berkembang, dan dinikmati oleh generasi muda. Tidak harus di museum atau festival budaya. Kadang, cukup dalam secangkir kopi.

Berminat coba cita rasa kopi ledre? Anda bisa berkunjung di Deulleuda Coffee Jl. Diponegoro Gg. Jiken No. 1 Kepatihan, Bojonegoro, mulai pukul 13.00 hingga 22.00 WIB . [Feb/mad]