5 Sungai Terpanjang di Kabupaten Bojonegoro, Ini Data Lengkapnya

Kontributor: Sika Khairunnisa'

blokBojonegoro.com - Dari wilayah timur sampai barat Kabupaten Bojonegoro, banyak sungai dari arah selatan ke utara yang bermuara di Bengawan Solo. Ada yang panjangnya mulai 11 kilometer hingga yang terpanjang 66 kilometer.

[Baca Juga: 5 CAFE REKOMENDASI DENGAN ROOFTOP DI BOJONEGORO https://blokbojonegoro.com/2025/10/07/5-cafe-rekomendasi-rooftop-santai-dan-bisa-buat-acara/]

Redaksi InfoLimo blokBojonegoro.com merangkum lima sungai yang panjangnya di atas 39 kilometer. Data tersebut dikutip dari beberapa sumber, termasuk bojonegorokab.bps.go.i.



- Sungai Pacal (66 Kilometer)

Terpanjang diantara puluhan sungai di Kabupaten Bojonegoro, namanya Sungai Pacal. Air dari Sungai Pacal yang utama dari timbunan air Gunung Pandan dengan hulu di Bendungan/Waduk Pacal di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang.

Waduk Pacal dibangun pada tahun 1927 dan mulai dioperasikan tahun 1933. Pemerintah Hindia Belanda yang menginisiasi pembangunan untuk sumber utama air Daerah Irigasi Pacal, yang melayani areal persawahan seluas lebih dari 16.688 hektar dan menjadi penopang ketahanan pangan di Bojonegoro. 

Dari Kecamatan Temayang, aliran Sungai Pacal menyebar ke beberapa kecamatan di timur Kabupaten Bojonegoro, mulai Sukosewu, Sugihwaras, Balen, Sumberrejo hingga Kecamatan Kanor.



- Sungai Gandong (45 Kilometer)

Dari puluhan sungai yang ada di Kabupaten Bojonegoro, Sungai Gandong termasuk terpanjang kedua. Yakni sekitar 45 kilometer. Hulu sungai ada di Gunung Pandan yang membentang di selatan Kota Ledre, dan alirannya melintas di Kecamatan Temayang, Dander dan sekitarnya.

Sungai ini berperan penting untuk irigasi pertanian, sumber air bersih, dan kebutuhan domestik masyarakat, namun sering mengalami banjir luapan akibat curah hujan tinggi yang menyebabkan kerusakan infrastruktur dan merendam permukiman warga. 

Pemkab Bojonegoro bahkan memitigasi dengan mengurangi risiko banjir bandang di Daerah Aliran Sungai (DAS) Gandong, seperti di Desa Kedungsumber Kecamatan Temayang, telah dilakukan pembuatan sudetan (pengalihan aliran sungai). 



- Sungai Semarmendem (45 Kilometer)

Terletak di paling ujung Kabupaten Bojonegoro, ada sungai panjangnya 45 kilometer, yakni Sungai Semarmendem. Selama ini masyarakat Kecamatan Baureno dan sekitarnya lebih familier dengan Jembatan Semarmendem yang melintas di atas sungai itu.

Sungai Semarmendem bermuara di Bengawan Solo dan melintasi Kecamatan Baureno, Kepohbaru hingga perbatasan Keduangadem. Saat musim penghujan, wilayah Kepohbaru dan sebagian Baureno terdampak banjir, karena sungai tersebut tidak bisa menampung debet air kiriman anak-anak sungaia kecil.



- Sungai Mekuris (43 Kilometer)

Di wilayah timur Kabupaten Bojonegoro, tepatnya di sekitar Kecamatan Kanor, Sumberrejo hingga Kedungadem, ada sungai panjang dan lebar namanya Sungai Mekuris. Panjangnya diperkirakan 43 kilometer.

Saat musim kemarau, biasanya banyak warga memanfaatkan untuk pertanian. Namun, ketika penghujan tiba dan kondisi Bengawan Solo tengah tinggi, maka bisa dipastikan air dari Sungai Mekuris akan meluber.

Tidak jarang, lahan dan perumahan warga terendam. Kalau di Kecamatan Kanor bisa merendam Desa Kabalan, Piyak, Tejo, Simbatan. Sedangkan Sumberrejo mulai dari Desa Talun, Bogangin sampai ke selatan.



- Sungai Tidu (39 Kilometer)

Sungai Tidu, begitu namanya, mempunyai panjang sekitar 39 kilometer. Membentang dari wilayah selatan melalui hutan dan terbanyak melintasi Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro.

Aliran sungai tersebut, ketika musim bertani akan menjadi harapan masyarakat untuk mengairi lahan persawahan. Namun, ketika musim penghujan, tidak jarang banya desa di Ngasem yang kebanjiran akibat luapan air Sungai Tidu. [mad]