18:00 . Retreat PPPK Tahap 1 Tahun Anggaran 2024 Resmi Dibuka, Bupati Bojonegoro Tekankan Profesionalisme dan Loyalitas ASN   |   14:00 . Saka, Bocah Catur dari MIN 1 Bojonegoro yang Tembus Tingkat Provinsi   |   12:00 . Nikahan Gratis di KUA Bojonegoro, Pelayanan Prima Diganjar Apresiasi Warga   |   20:00 . Klinik Pratama GES Rayakan 5 Tahun dengan Pemeriksaan Kesehatan Gratis   |   14:00 . BKPP Minta Korban Pungli Disdik Bojonegoro Lapor ke Polisi, Pemkab Jamin Keselamatan   |   13:00 . Korban Pungli Disdik Bojonegoro Diancam Dipecat, Inspektorat Jamin Aman   |   12:00 . Korban Pungli Disdik Bojonegoro Mengaku Diintimidasi Pelaku   |   11:00 . Saka Wira Kartika 2025, Dandim Tanamkan Jiwa Nasionalisme di Bumi Perkemahan   |   20:00 . Kolaborasi EMCL dan PIB Bojonegoro Tampilkan Kreativitas di Bojonegoro Wastra Batik Festival 2025   |   18:00 . Persaingan Ketat dari Tahap Seleksi, Inilah Juara Kange Yune Bojonegoro Tahun 2025   |   08:00 . Lestarikan Seni Ketoprak, SMPN 2 Purwosari Gelar Karya Siswa   |   20:00 . Melaju Kencang Santap Mobil, Dua Pelajar Asal Tuban Meninggal Dunia   |   19:00 . Selang Elpiji Bocor Sebabkan Rumah di Bojonegoro Hangus Terbakar   |   18:00 . Hijaukan Tanjungharjo, PNM Tanam 1000 Pohon Bersama Warga   |   17:00 . Festival Geopark 2025: Kekayaan Alam hingga Kebudayaan Bojonegoro Menuju Panggung Dunia   |  
Wed, 25 June 2025
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Faktor Penyebab Lunturnya Bahasa Daerah di Indonesia

blokbojonegoro.com | Saturday, 18 November 2017 20:00

Faktor Penyebab Lunturnya Bahasa Daerah di Indonesia

Penulis: Lisa Anggriani

Di zaman yang semakin berkembang, dunia seakan menawarkan kehidupan yang serba modern dan canggih. Seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat seakan terlena akan kehidupan mewah itu. Tidak dapatdipungkiri bahwa globalisasi membawa dampak positif dari segi ekonomi, politik dan kemudahan berinteraksi. Namun, disamping membawa pengaruh positif, globalisasi juga membawa dampak negatif terhadap penggunaan bahasa daerah yang mencerminkan identitas bangsa Indonesia yang kaya akan budaya dan bahasa. Masuknya bahasa asing melalui media-media membuat bahasa daerah menjadi terpinggirkan.

Di era globalisasi sekarang ini bahasa daerah sudah mulai luntur dengan drastis.Contohnya penggunaan bahasa Jawa yang sudah jarang dipakai lagi. Jika kondisi ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin beberapa tahun mendatang bahasa Jawa akan punah terkikis zaman. Salah satu penyebab punahnya bahasa daerah adalah bahasa nasional sendiri yaitu bahasa Indonesia, karena secara tidak langsung penutur bahasa daerah menjadi enggan mengajarkan bahasa daerah pada keturunannya.

Menurut penulis, lunturnya bahasa daerah dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu dari lingkungan keluarga,penggunaan bahasa dalam pendidikan dan kurangnya minat generasi muda untuk melestarikan bahasa daerah. Dalam lingkungan keluarga, orang tua cenderung menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi sehari-hari dengan keluarga dan anak-anaknya. Orang tua jarang mengajarkan bahasa daerah pada anak-anaknya, sehingga anakkurang fasih berbicara menggunakan bahasa daerah.

Di lingkungan sekolah pengggunaan bahasa daerah hampir tidak pernah diucapkan karena mayoritas pendidik menggunakan bahasa Indonesiadalam bertutur kata. Pada mata pelajaran bahasa daerah dikenal dengan istilah “Muatan Lokal” yang hanya diberikan pada anak SD sampai SMP. Sedangkan untuk tingkat SMU/MA/SMK pelajaran bahasa daerah sudah tidak diberikan.

Banyak generasi muda yang beranggapan bahwa bahasa daerah adalah bahasa kuno dan dianggap kampungan. Mereka lebih senang dan bangga menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa asing yang dianggap lebih maju danmodern. Beberapa bahkan tidak perduli dengan bahasa daerah dan enggan menggunakannya. Budaya dan nilai-nilai yang berlaku di anak muda sekarang ini telah mengeyampingkan bahasa daerah. Tidak ada lagi kesadaran bahwa bahasa daerah merupakan warisan budaya luhur yang harus dilestarikan.

Menggunakan bahasa Indonesia dan menguasai bahasa asing memang tidak ada salahnya karena tuntutan dunia kerja yang semakin berdaya saing global dan mengharuskan menguasai bahasa asing. Namun, bukan berarti kita melupakan bahasa daerah yang notabennya merupakan bahasa sendiri. Sudah sepatutnya kita sebagai generasi penerus bangsa mencintai dan bangga menggunakan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari disamping bahasa nasional dan bahasa asing.

Penulis adalah Mahasiswa IKIP PGRI Bojonegoro

Tag : faktor, bahasa, daerah, luntur



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

  • Saturday, 31 May 2025 08:00

    Warga Ngantulan Adakan Kerja Bakti

    Warga Ngantulan Adakan Kerja Bakti Agar saluran air menjadi lancar, warga Dusun Ngantulan RT.21/RW.006, Desa Bulu, Kecamatan Balen mengadakan kerja bakti yang dimulai pukul 07.00-10.00 Wib, Jumat (30/5/25)....

    read more

Lowongan Kerja & Iklan Hemat