13:00 . Pasca Lebaran, Ratusan Warga Bojonegoro Ajukan Cerai   |   12:00 . Laka Karambol, Pemotor di Bojonegoro Meninggal Tergencet Truk Box   |   09:00 . Pemkab Bojonegoro Raih Peringkat Kategori Laporan LPPD Tingkat Nasional   |   15:00 . 1.543 Calon Jemaah Haji Bojonegoro Ikuti Manasik Haji   |   14:00 . Jelang Pilkada Bojonegoro, PKS Rapatkan Barisan   |   13:00 . Dramatis, Petugas Damkar Dihadang Anjing saat Hendak Evakuasi Jasad Majikan   |   12:00 . Inilah Pemenang Duta Pemuda Pelopor Kabupaten Bojonegoro Tahun 2024   |   11:00 . Ikrar Setia ke NKRI, Napi Teroris di Lapas Bojonegoro Dibebaskan Bersyarat   |   18:00 . HPN 2024, PWI Bojonegoro Gelar Seminar Literasi Media dalam Mengawal Clean and Good Governance   |   13:00 . PJ Bupati Adriyanto Launching Program Paman Sehati   |   12:00 . Penambang Pasir di Bojonegoro Ditemukan Meninggal di Bawah Jembatan Kare   |   09:00 . Berikut ini Nama Finalis Seleksi Duta Pemuda Pelopor Bojonegoro Tahun 2024   |   15:00 . Sudahkah Pancasila sebagai Pondasi Pendidikan Selaras dengan Implementasinya   |   13:00 . Bojonegoro Jadi Tuan Rumah Pertemuan Rutin PKK, DWP, Perwosi se-Bakorwil II   |   17:00 . Perahu Penambang Pasir di Bojonegoro Tenggelam, Satu Penumpang Hilang   |  
Sat, 27 April 2024
Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Blok Buku

Bukan Bunga Sembarang Bunga

blokbojonegoro.com | Saturday, 06 October 2018 06:00

Bukan Bunga Sembarang Bunga

Peresensi : Siti Mila Nunuk T

Ambhita Dhyaningrum, mantan editor in house yang kemudian memilih berkarier lepas sebagai penulis, penerjemah, dan editor lepas sejak tahun 2009. Hingga kini, Dhyan—demikian sapaan akrabnya, tidak pernah berhenti menulis dan terus menelurkan buku-buku karyanya.

Novelnya Enigma Sampul Tak Bernama, pernah menjadi pemenang kedua dalam lomba novel Femina. Cerpennya “Anomali”, pernah juga menjadi pemenang dalam lomba cerpen kreativitas pemuda MENPORA-CWI, yang kemudian dibukukan dalam kumpulan cerpen La Runduma.

Sedangkan buku-buku lainnya adalah Serial Wisata Nusantara, Di Rembang Petang Ia Pulang, Serial Latifah Never Gives Up: Rahasia Batu Giok, Latifah Bertemu Hantu, Sepasang Mata Malaikat, Jangan Menangis Willy, dan Bukan Bunga Sembarang Bunga, serta kumpulan puisi Rumah Pohon, dan kumpulan cerpen Cinta dalam Belanga. Karya-karya lainnya dalam antologi bersama antara lain Jumpalitan Menjadi Ibu dan Fight, Love, Hope. 

Saat ini Dhyan berdomisili di Solo, Jawa Tengah dan berkicau di akun twitter: @ambhitadhyan.

Penulis pernah meraih Juara 2 Lomba Novel Bentang Populer “Wanita dalam Cerita”.  Ceritanya dekat dengan dunia wanita dewasa urban masa kini, tentang seorang single mother yang kembali merasakan cinta dari pengagum rahasia. Ceritanya segar, menggugah hati, dan penuh teka-teki. Hidup!

Novel ini menceritakan tentang Latifah Nur Aini seorang gadis cantik yang selalu berhijab dan sosok yang sangat sederhana , di setiap harinya ia bekerja di sebuah kantor majalah Cantik. Ia telah ditinggal oleh orangtuanya karena kecelakaan dan ia mempunyai adik kesayangan yang bernama Haikal. Gara-gara kejadian kecelakaan haikal harus kehilangan kaki sebelahnya dan harus di amputasi dan haikal terpaksa berjalan dengan kaki palsu. Latifah dan haikal tinggal bersama pamannya yang bernama Adan dan bibinya Hindun dan mempunyai anak bernama Kharisma mereka sangatlah menyayangi keponakannya karna telah d tinggal oleh kedua orangtuanya. 

Seorang latifah yang mempunyai sosok remaja kelas menengah harus berjuang demi adik semata wayangnya ia harus bersaing dengan era global dengan semangat tinggi dan pantang menyerah. Latihan berpegang teguh pada pendirian nya bahwa berusahalah dengan bersungguh-sungguh ia yakin bahwa ia pasti dapat mewujudkan keinginannya dan tetap berusaha pantang mengeluh. 

Setiap hari ia harus bekerja dan pada waktu itu akan ada penerbitan majalah cantik dan ada lomba model. Bang Hari adalah salah satu orang yang bekerja juga d tempat tersebut, pada suatu ketika bang hari mendapat masalah karena telah menyimpan 1 foto model yang di simpan di hpnya, bunga yang menurutnya sangat indah dan bang hari ketahuan menyimpan foto diketahui oleh mbak asti ia adalah sahabat dekat bang hari tetapi pada kejadian tersebut mereka berdua selalu bertengkar padahal hanya masalah sepele tetapi mbak asti sangatlah tidak suka dengan perilaku kecerobohan bang hari sampai-sampai mereka tidak saling berbicara satu sama lain. Ada 10 model yang akan dilombakan pada acara tersebut termasuk yang paling cantik bentuk tubuh yang ramping dan tinggi raut wajah yang sering suka memakai make up natural walaupun hanya bermake up sederhana tetapi sudah membuat Amarlys menjadi bunga yang tak sembarang bunga.

Amarlys masih sekolah di bangku SMA tetapi ia ingin memenangkan lomba itu karena ia ingin membanggakan mamanya yang pada saat ini terkena sakit stroke dan badan sebelahnya lumpuh ia setiap hari harus mengurus mamamnya karena orang tua amarlys telah bercerai lama, sejak keduanya orang tua amarlys bercerai mulai dari situ mama amarlys lumpuh sakit. Ia setiap hari juga berkerja di rok’n roll atau biasa menjaga tempat bliyat. Ia bekerja ditempat rok’n roll karena ia terpaksa harus terbebani hutang budi kepada temannya laki-laki, dengan harus membayar dengan bekerja ditempat yang hina seperti itu. 

Amarlys sejak mengikuti menjadi model cantik itu ia semakin dekat dengan latifah, karena latifah mejadi pendamping amarlys dengan masa karantina akan datangnya perlombaan model dan ia harus slalu jujur dengan latifah. Pada waktu seminggu amarlys harus dikarantina dan sementara ia harus meninggalkan mamanya, dan mamanya di titipkan pada tantenya. Dan pada waktu masa karantin tinggal satu malam amarlys dikagetkan akan diancam oleh teman cowok itu. Karena pada malam itu amarlys harus datang ketempat bekerja dan jika ia tidak datang maka ia akan diancam mamanya yang menjadi sasarannya dan ia sangat takut akan terjadi apa-apa. Dan tiba-tiba amarlys meminta izin keluar pada latifah untuk keluar sebentar dari tempat karantina, dan latifah semakin curiga dengan gerak gerik amarlys yang ditanya tidak mau menjawab jujur. Amarlys memohon banget kepada latifah untuk meminta izin pada latifah, sampai ia ketakutan dan amarlys mencari alasan karena mamanya dalam bahaya. Dan dengan rasa khawatir dan bingung terpaksa latifah mengizini amamrlys untuk keluar dengan waktu satu jam. Dan dengan tanpa basa basi amrarlys yang sudah diizini oleh mbak tifsh langsung bergegas keluar dengan berteriak terimakasih banyak mbak tifah. 

Dengan rasa curiga yang dibendu oleh latifah dan ia takut akan terjadi apa-apa karena jika ada apa-apa pada amarlys semua itu sudah tanggung jawab latifah untuk menjaga amarlys dimasa karantin dan ia sebenarnyya pada masa itu tidak boleh keluar kemana-mana. Dengan rasa gelisah dan rasa takut jika semua panitia tau kalau amarlys keluar maka latifah semakin takut akan ketahuan apa yang sudah ia perbuat. Ia bergegas meminta pertolongan pada bang hari untuk mencari amarlys dimana sebenarnya ia pergi, lalu bang hary mau membantu latifah yang sedang kebingungan. Mereka bergegas menaiki mobil untuk mencari amarlys sempat bang hari bercerita yang sesungguhnya pada diri amarlys kalau sebenarnya ia tidak akan kluar pulang menemui mamanya tetapi ia pergi menemui teman cowoknya yang selalu mengancamnya karena amarlys gadis yang sangat cantik maka dari itu amarlys dijadikan bunga di rok’n roll itu dan harus melayani laki-laki yang ingin membokingnya. 

Mereka berdua menuju ketempat rok’n roll untuk menjemput amarlys dan latifah kaget kalau ternyata bang hari membawa nya ketempat seperti itu karena latifah wanita yang berhijab dan ia merasa tidak pantas untuk masuk kedalam tempat yang keji itu. Tetapi ia tetap dipaksa oleh bang hari untuk mengikuti bang hari dibelakangnya, pada waktu ia masuk kepintu masuk rok’n roll semua laki-laki dan perempuan yang sedang asyik minum dan main bilyat dan lain-lain terpana kepada latifah yang memakai jilbab berani memasuki tempat hina itu. Dengan rasa terpaksa ia harus berani karena harus mencari amarlys dan mengajak ia kembali pada tempat karantin agar tidak ada yang tau. Bang hari bertanya pada seorang cowok atas keberadaan teman amarlys yang kejam itu, bang hari dan latifah mencari terus menusuri tempat tersebut pada akhirnya ia bertanya pada laki-laki teman dari seorang cowok kejam itu dan laki-laki itu memberi tau keberadaan mereka berdua. Dan ternyata amarlys sedang diboking oleh seseorang laki-laki, dengan rasa kesal bang hari kepada teman amarlys tersebut padahal cowok itu adalah teman dekat bang hari sendiri. Dengan marahnya bang hari pada cowok itu yang sudah diajak bicara halus tetapi tidak mau memberikan dan melepaskan amarlys, “Bugh” tangan bang hari menonjok bibir cowok keji itu dan setelah kemudian amarlys melarikan diri dari dalam kamar dan tifah mengejar amarlys. Amarlys kaget akan ada mbak tifah yang tiba-tiba ada ditempat itu juga “mengapa mbak tifah bisa ada disini?” tanya amarlys pada tifah. Dengan rasa yang sangat takut amarlys berhasil melarikan diri dari kamar itu pada saat seorang yang membokingnya itu ke kamar mandi dan amarlys lalu berlari untuk kabur. Akhirnya ia pun slamat dari bokingan itu, amarlys dan bang hari segera membawanya ketempat karantin lagi.

Amarlys sangat malu kepada latifah karena tifah sudah mengetahui semunya yang ada pada amarlys, tetapi latifah terus memberi semangat kepada amarlys untuk tetap sabar dengan cobaannya.

Keesokan harinya amarlys sempat ingin putus asa tidak mau melanjutkan perlombaan karena ia takut akan ada kekacauan didepan hari, dan ia merasa hancur sudah menjadi wanita yang bodoh sudah menjual harga dirinya pada semua laki-laki yang ingin mebokingnya. Tetapi latifah terus menyadarkan pada amarlys dengan tujuan pertamanya yang ingin membanggakan mamanya dan ingin mendapat uang besar untuk membayar hutangnya dan ia ingin bertobat dan menjadi wanita yang baik sholihah seperti mbak tifah yang selalu memakai hijab. Akhirnya amarlys kembali mau dengan bujukan dan sedikit menyadarkan pada diri yang telah dilakukan latifah. 

Di puncak acara telah berlangsung dan perlobaan dimulai dan model-model yang melenggak lenggokkan badannya kesemua penonton selanjutnya waktu yang sudah dinanti-nanti, tiba pengumuman dari juri siapa yang akan mendapat juara pertama model cantik di media tersebut. Pemenang nomor III, II, dan pemenang terbaik, nomer I pun tiba dan dibacakan pemenangnya adalah.... amarlys ....

Begitu kagetnya tifah dengan amarlys yang tidak menyangka ternyata ia bakakalan menang dn keinginan nya terkabulkan. Dari perjalanan dua bunga tersebut amarlys yang menjadi seorang model dan amarlys berubah total dan ia memulai memakai jilbab seperti latifah. Dan latifah tetap melanjutkan pekerjaannya dalam karirnya untuk menafkahi adeknya juga. Mereka adlah bunga bukan sembarang buka begitu dua-duanya dangat memili semangat dan pantang mengeluh dan terus akan berjuang demi masadepan mereka baik.

Kelebihannya alur cerita yang runtut dan memotivasi, sampul yang begitu menarik bentuk buku yang ukurannya pas untuk dibawa kemana-mana. Kekurangan Novel dalam per halaman kurang menarik, jarang ada gambar membuat pembaca bosan dengan kurang uniknya dalam Novel.

Identitas Buku

Penulis : Ambhita Dhyaningrum

Tahun Terbit : 2006

Penyunting : D. Liana 

Penerbit : Tiga Serangkai

Jumlah Halaman : 158 hlm

Tebal : 17 cm

 

Tag : blok, resensi



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

  • Monday, 19 February 2024 20:00

    PEPC JTB Kunjungi Kantor Baru BMG

    PEPC JTB Kunjungi Kantor Baru BMG Perwakilan PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12, Regional Indonesia Timur, Subholding Upstream Pertamina mengunjungi kantor redaksi blokBojonegoro.com (Blok Media Group/BMG), di BMG CoWorking Space, Jalan Semanding-Sambiroto, Desa Sambiroto, Kecamatan...

    read more

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat