Ega Fitria, Bocah Pengidap Pembekuan Darah di Otak
blokbojonegoro.com | Friday, 10 February 2017 17:00
Reporter: Dita Afuzal Ulya
blokBojonegoro.com - Nasib malang menimpa Ega Fitria Sari (9), bocah yang baru duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) kelas 4 warga Kelurahan Banjarejo, Gang Garuda No.3 Kota Bojonegoro ini tidak bisa masuk sekolah bermain dengan teman sebayanya lantaran sakit. Dia terbaring lemah dengan kondisi setengah badannya sebelah kiri lumpuh di Ruang Anyelir Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sosodoro Djatikoesomo.
Ega divonis oleh dokter mengidap penyakit pembekuan darah di otaknya setelah pingsan di jalan sepulang sekolah pada Sabtu (3/2/2017) lalu dan dibawa ke Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Sosodoro Djatikoesomo.
"Setelah diperiksa dokter, saya baru tahu kalau otak anak saya mengalami pembekuan darah," kata Karni(37) Ibu Ega mengawali cerita saat ditemui blokBojonegoro.com di ruang rawat Ega.
Akibat penyakit yang diderita Ega, dia selalu mengeluh, merintih bahkan sampai menangis kesakitan menahan rasa pusing yang timbul di kepala bagian belakang. Bahkan sejak empat hari terakhir penglihatan Ega mulai tidak normal, terutama mata sebelah kiri bengkak sesekali keluar air, sejajar dengan setengah badannya yang mati dan nyaris tidak bisa digerakkan lagi.
"Ega memang anaknya cerewet dan aktif setiap apa yang dia rasakan selalu bilang misalnya jamnya dokter memeriksa tapi dokternta belum data Ega pasti nanyain "Mama dokternya mana kok lama sekali, Mama kepalaku pusing banget, Mama aku pengen peluk Mama". Kalau untuk mataya kata dokter,memang pengaruh dari pembekuan otaknya sejajar dengan saraf yang di otak, saya juga bingung soalnya dari kecil Ega tidak pernah sakit parah yang berhubungan dengan kepala atau otaknya ya hanya sakit biasa, tapi setiap mau tidur kedua kakinya selalu digerak-gerakin katanya capek," imbuh Karni.
Karni tidak sendirian menjaga putri sulung dari tiga bersaudaranya itu, dia ditemani suaminya Agus Priyono(41) yang hanya bekerja serabutan. Setiap hari, untuk mengurangi rasa sakit di kepala Ega, perawat hanya memberikan infus untuk otaknya.
Semangat Ega untuk sembuh memang luar biasa, meskipun penglihatannya berkurang, namun dia selalu tanya kepada Karni setiap ada yang menjenguknya dan langsung meminta doa kepada penjenguk untuk kesembuhannya bahkan Ega juga sering membaca istighfar dan tasbih.
"Aku pengen sekali main game di Bravo Kak, pergi ke Gofun seperti teman-temanku," ungkap Ega kepada blokBojonegoro.com. [ita/lis]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini