Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Bojonegoro Waspada Bencana

3 Jam, Tinggi Air Bengawan Solo Stabil

blokbojonegoro.com | Saturday, 18 February 2017 22:00

Reporter: Joel Joko
 
blokBojonegoro.com - Sampai pukul 21.00 WIB, ketinggian muka air Bengawan Solo masih stagnan atau tetap, yakni di angka 25.58 phielschall untuk papan duga Karangnongko di Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro. Selain itu, kondisi serupa juga berlangsung di papan duga Taman Bengawan Solo (TBS) di Kota Bojonegoro, tepatnya di titik 13.06 phielschall.
 
Status Siaga Hijau atau Siaga I masih disematkan untuk kondisi sungai terpanjang di Pulau Jawa tersebut. Penurunan cukup cepat sebenarnya telah berlangsung mulai pukul 12.00 WIB, papan duga Karangnongko yang awal 25.67 phielschall turun ke titik 25.63 phielschall pada pukul 15.00 WIB dan pukul 18.00 WIB menjadi 25.58 phielschall. Namun pukul 19.00, 20.00 dan 21.00 WIB, ketinggian masih stabil.
 
Begitupula di papan duga TBS Kota Bojonegoro. Pukul 12.00 WIB di angka 13.37 phielschall menjadi 13.23 phielschall pada pukul 15.00 WIB. Penurunan drastis berlangsung beberapa jam setelahnya hingga sampai 13.06 phielschall pada pukul 18.00 WIB. 
 
Data dari Kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) PSDA Wilayah Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro menyebutkan, jika posisi Bengawan Solo masih tetap Siaga Hijau.
 
"Tren ketinggian air Bengawan Solo stabil sejak pukul 18.00 WIB dan masih Siaga Hijau atau Siaga I," jelas data tersebut. [oel/ito]

Tag : bencana, banjir, bengawan solo, air



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini